Bogor (Antara Bali) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut Proyek Hambalang yang semula akan dipakai sebagai Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) perlu mengalami perbaikan saluran air.
"Audit teknik sudah lengkap dan secara teknis proyek ini bisa dilanjutkan dengan perbaikan-perbaikan khususnya saluran air," kata Wapres Jusuf Kalla dalam kunjungan di P3SON Hambalang di Sentul Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Kunjungan Wapres Jusuf Kalla didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Wapres mengatakan audit fisik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Proyek Hambalang menyatakan proyek dapat dilanjutkan dengan menurunkan bangunan satu tingkat.
"Proyek ini sudah berumur lima tahun. Tanah di bawah ini cukup baik. Jika tanah di bawah ini jelek, bangunan dan jalan di sini pasti patah," kata Wapres.
Pemerintah, lanjut Wapres, akan menyelesaikan konsep Proyek Hambalang yang tetap diperuntukkan dalam bidang olahraga.
"Konsep peruntukan masih disusun. Kita sebenarnya butuh guru- guru olahraga agar dapat menemukan bibit-bibit atlet. Potensi atlet nasional kita luar biasa dan masing-masing daerah-daerah punya kelebihan," ujar Wapres.
Sementara itu,Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan Proyek Hambalang sudah masuk fase kedua yang akan difungsikan sebagai tempat pendidkan keolahragaan.
"Opsi pertama menjadi Perguruan Tinggi Ilmu Keolahragaan, Institut Ilmu Keolahragaan, atau Fakultas Ilmu Keolahragaan di bawah Universitas Negeri Jakarta," ujar Menpora.
Opsi kedua, lanjut Menpora, Proyek Hambalang akan menjadi lokasi pemusatan kepelatihan atlet-atlet junior ataupun senior jelang perhelatan multicabang olah raga.
"Ini bagian dari rencana besar kita untuk memperkuat pusat pelatihan Olimpiade di Cibubur. Tapi, kami akan meninjau pengembangan lebih lanjut," kata Menpora.
Pada Maret, Presiden Joko Widodo menekankan Proyek Hambalang sebagai aset negara perlu diselamatkan.
Presiden memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk meninjau kelayakan stabilitas tanah serta aspek teknis penunjang Proyek Hambalang.
Presiden juga meminta Badan Pemeriksa Keuangan dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan agar meninjau audit dan kelayakan Proyek Hambalang.
Pada April, Menteri Pupera Basuki Hadimuljono mengatakan Proyek Hambalang dapat dilanjutkan pembangunannya namun dengan sejumlah syarat antara lain aspek geologi, geologi teknik dan gerakan tanah serta aspek bangunan.
Basuki mengatakan selain itu perlu dilakukan penelitian gerak tanah karena Hambalang berlokasi di kawasan jalur lempung Jatiluhur yang bersifat sensitif.
"Untuk itu syaratnya dilakukan lagi penelitian gerak tanahnya, mungkin dengan implementernya. Kemudian kita harus cek dulu pondasi bangunan yang lalu," kata Basuki. (WDY)