Chicago (Antara Bali) - Emas berjangka di divisi COMEX New York
Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB),
karena perdagangan teknikal dan penguatan dolar AS memberikan tekanan
terhadap logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 10,6
dolar AS, atau 0,8 persen, menjadi menetap di 1.316,5 dolar AS per
ounce.
Emas jatuh pada Selasa setelah selama dua hari membukukan
keuntungan, meskipun ada komentar-komentar "hawkish" dari Ketua Federal
Reserve AS Janet Yellen.
Analis mencatat bahwa pernyataan-pernyataan "hawkish" biasanya
menumpuk tekanan pada logam mulia, seperti peningkatan suku bunga
mendorong investor menjauh dari aset-aset tanpa bunga seperti emas.
Namun dalam kasus ini, kekuatan pasar mendorong harga emas naik dan
sampai Selasa, logam mulia akhirnya cenderungan mengalami normalisasi.
Para investor sedang menunggu rilis beberapa data ekonomi utama yang
kemungkinan akan menunjukkan arah kebijakan The Fed pada pertemuan FOMC
September dalam beberapa minggu mendatang.
Laporan klaim pengangguran mingguan akan dirilis pada Kamis (1/9)
dan laporan ketenagakerjaan besar akan dimumkan pada Jumat (2/9),
bersama dengan data perdagangan internasional.
Janet Yellen mengatakan dia akan terbuka untuk kenaikan suku bunga
secepatnya pada bulan depan dan pedagang terus percaya bahwa Fed akan
menaikkan suku bunga dari 0,50 persen ke 0,75 persen selama pertemuan
FOMC Desember.
Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini
untuk kenaikan suku bunga dari 0,50 persen ke 0,75 persen adalah di 27
persen pada pertemuan September 2016, 33 persen pada pertemuan November
2016 pertemuan, dan 55 persen pada pertemuan Desember 2016.
Penguatan dolar AS juga menempatkan tekanan pada logam mulia, ketika
indeks dolar AS naik 0,52 persen menjadi 96,06 pada pukul 19.00 GMT.
Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang
utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti
jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur
dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Perak untuk pengiriman Desember turun 18,6 sen, atau 0,99 persen,
menjadi ditutup pada 18,673 dolar AS per ounce. Platinum untuk
pengiriman Oktober turun 24,5 dolar AS, atau 2,27 persen, menjadi
ditutup pada 1.056,6 dolar AS per ounce. (WDY)
Emas Turun Akibat Perdagangan Teknikal dan Penguatan Dolar AS
Rabu, 31 Agustus 2016 7:50 WIB