Hari belum lagi beranjak siang, ketika langkah ratusan pemuda-pemudi berderap menyusuri jalanan pedesaan, menembus hutan belantara hingga naik-turun jurang terjal.
Ratusan anak-anak muda itu mengikuti kegiatan "Napak Tilas" yang dimulai dari Pemuteran, Kecamatan Rendang, Karangasem,Bali dan berakhir di Lapangan Tanah Aron, Amlapura. Mereka menempuh jarak sekitar 70 km, yang dimulai sejak tanggal 15 hingga 17 Agustus.
Kegiatan Napak Tilas di Kabupaten di Kabupaten Karangasem kali ini diikuti sebanyak 40 regu. Napak Tilas atau sering disebut Pelacakan, melalui rute pejuang Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai yang diadakan menjelang HUT ke-71 Proklamasi Kemerdekaan RI di Karangasem.
I Gusti Ngurah Rai merupakan Pahlawan Nasional dari daerah Bali. Tokoh pejuang ini amat terkenal dengan gagasan perangnya, yaitu Puputan Margarana. Maknanya adalah berarti perang secara habis-habisan di daerah Margarana, Tabanan.
Kegiatan pelacakan dilepas Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Senin (15/7), di Tugu Tonggak Perjuangan Dusun Pemuteran Desa Pempatan Kecamatan Rendang.
Ketua Panitia Pelacakan I Made Sosiawan, melaporkan, dari 40 regu yang mengikuti Napak Tilas, sebanyak 11 regu putra dan 10 regu putri dari tingkat pelajar, sembilan regu putra dan lima regu putri tingkat umum. Masing-masing regu terdiri atas 10 orang. Di samping kategori umum dan pelajar, terdapat lima regu penyapu ranjau.
Rute napak tilas dimulai dari Dusun Pemuteran menuju etape pertama di SD 2 Sebudi. Berlanjut menuju Tanah Aron, dan seterusnya peserta menuju Pura Laga dan menginap.
Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri saat pelepasan Napak Tilas mengatakan, kegiatan ini adalah sebagai salah satu wujud penghargaan dalam upaya peningkatan kesadaran tentang nilai-nilai perjuangan terhadap jasa Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai.
"Jadikanlah kegiatan ini sebagai kilas balik penghayatan kita terhadap hikmah perjuangan para pendahulu yang telah kita warisi bersama. Kemudian mari kita isi kemerdekaan ini dengan berbagai pembangunan, untuk dapat diwariskan kepada anak cucu kita" ujarnya.
Lebih lanjut Mas Sumatri mengatakan, semoga peringatan ini dapat memberikan kekuatan moral dan mampu menyegarkan tekad persatuan dan kesatuan pada setiap insan Bangsa Indonesia pada umumnya dan masyarakat Kabupaten Karangasem khususnya.
"Dengan demikian kita dapat meningkatkan kualitas hidup yang bersih, cerdas derta bermartabat," ujar Bupati Mas Sumatri.
Rute jurang dan hutan
I Nengah Sujawan SH, salah seorang panitia Napak Tilas sekaligus koordinator Tagana, menyatakan sosialisasi kegiatan Napak Tilas, sudah dilakukan sejak beberapa bulan sebelumnya di sekolah-sekolah atau instansi terkait. Pada tahap sosialisasi, bagi siswa yang berminat akan lebih dulu dilakukan tes kesehatan.
Kendala yang selama ini ditemui, bukan pada faktor kesehatan peserta Napak Tilas. Lebih banyak karena faktor tercecer di jalan. Maklum, anak-anak muda kan sudah jarang yang jalan kaki. Mereka ke mana-mana naik sepeda motor, sehingga kakinya kurang terlatih.
Lelaki yang akrab dipanggil Nengah Sapleg ini mengatakan, untuk mengantisipasi siswa yang tercecer maka sudah disiagakan tim penyapu ranjau, yang terdiri dari unsur TNI dan Tagana(Taruna Siaga Bencana). Keberadaan tim ini untuk memastikan bahwa tidak ada peserta Napak Tilas yang tertinggal atau bahkan sampai hilang.
Dikatakan Sapleg, tim ini sangat penting perannya mengingat medan atau rute yang dilalui peserta Napak Tilas tidak semuanya jalan raya beraspal. Ada juga rute galian C yang berlubang-lubang, melewati semak belukar, jurang atau bahkan hutan rimba yang sama sekali tidak ada akses kendaraan.
Rute yang dilalui memang disesuaikan dengan yang dahulu kala dilewati pejuang I Gusti Ngurah Rai, yang bergerilya melawan penjajah. Jadi kegiatan Napak Tilas ini memang untuk mengenang dan menghormati jasa I Gusti Ngurah Rai, sekaligus menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sementara itu, salah seorang peserta, Ni Komang Puji yang merupakan siswi SMAN 3 Amlapura menyatakan, sudah dua kali dirinya mengikuti kegiatan Napak Tilas sebagai wakil dari sekolah.
Dua minggu sebelum Napak Tilas, para siswa dan siswa SMAN 3 Amlapura berlatih setiap pagi dengan melakukan gerak jalan di rute-rute jalanan yang menanjak di wilayah Seraya.
Berkat latihan ini, lanjut dia, maka peserta Napak Tilas dari SMAN 3 Amlapura menjadi terlatih dan selalu menjadi peserta pertama yang mencapai pos. Baik di etape pertama di Desa Sebudi, Kecamatan Selat, maupun pos kedua yang terletak di Pura Laga, Kecamatan Abang.
"Sungguh kebanggaan sekali mengikuti kegiatan ini. Partisipasi dalam Napak Tilas ini sebagai tanda kebanggaan kami menyambut HUT Kemerdekaan RI," ujar Puji.
Pagi ini, bertepatan 17 Agustus, peserta "start" dari Pura Laga pukul 05.30 WITA, menuju Gedung Yasa Kerti Amlapura untuk mengikuti persiapan upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-71 yang akan digelar di Lapangan Tanah Aron, Amlapura. (WDY)