Denpasar, 17/1 (ANTARA) - Kecamatan Nusa Penida di Kabupaten Klungkung ditetapkan bertatus kejadian luar biasa (KLB) rabies menyusul ditemukannya dua warga asal pulau tersebut yang meninggal karena gigitan anjing.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Nyoman Sutedja saat ditemui seusai sidang DPRD Bali di Denpasar, Senin mengatakan, jumlah kasus gigitan anjing di Nusa Penuda mencapai 17 kasus, dua korban di antaranya meninggal dan dinyatakan positif rabies.
"Rata-rata per hari ada dua kasus gigitan dan sampai sekarang belum ada vaksinasi," katanya.
Menurut Sutedja, pemerintah sangat kesulitan untuk melakukan vaksinasi dan eliminasi di Kecamatan Nusa Penida karena keadaan geografis yang sulit dijangkau, terutama desa-desa yang ada di wilayah pengunungan.
Selain itu, kata dia, jarak antara satu rumah dengan rumah lainnya berjauhan, sehingga warga sulit dikumpulkan untuk dilakukan sosialisasi tentang bahaya rabies dan pencegahannya. Hingga saat ini pantauan masih menjangkau di Pulau Nusa Penida.
Sedangkan dua pulau lainnya yang juga masuk dalam wilayah Kecamatan Nusa Penida, yaitu Pulau Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan belum terpantau petugas.
Data terakhir menunjukkan, jumlah anjing di Kecamatan Nusa Penida sekitar 1.500 ekor yang terdata. Masih ada jumlah anjing yang tak terdata hampir setengah dari jumlah penduduk sebanyak 3.000 orang.
Artinya, setiap keluarga bisa memelihara lebih dari tiga ekor anjing. Ada juga kebiasaan warga Kecamatan Nusa Penida yang membuang anjing betina ketika lahir, sehingga anjing-anjing betina tersebut menjadi liar, tinggal di hutan, gua dan semak-semak yang jauh dari pemukiman.
Dengan kondisi seperti ini menyebabkan populasi anjing di Nusa Penida meningkat pesat.
"Kondisi geografi yang sulit, petugas eliminasi dan vaksinasi kesulitan untuk menangkap anjing-anjing tersebut, baik untuk kepentingan eliminasi maupun vaksinasi," katanya.
Dikatakan, kesulitan untuk mengumpulkan masyarakat tersebut membuat pemerintah melakukan sosialisasi terkait rabies melalui sekolah-sekolah dalam kegiatan unit kesehatan sekolah (UKS), karang taruna, melibatkan kelompok desa adat yang ada di seluruh Kecamatan Nusa Penida.
"Kami berharap sosialisasi ini akan menjadi efektif untuk memberantas rabies di Nusa Penida," ucapnya.(*)
Nusa Penida Status KLB Rabies
Senin, 17 Januari 2011 15:50 WIB