Denpasar (Antara Bali) - Subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-Pr) di Bali dalam membentuk nilai tukar petani (NTP) sebesar 107,10 persen pada bulan Juli 2016, meningkat 1,38 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 105,72 persen.
"Secara umum kenaikan NTP subsektor perkebunan tersebut dipicu oleh indeks yang diterima petani (lt) naik sebesar 1,88 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, sedangkan indeks yang dibayar petani (lb) mengalami kenaikan lebih rendah yakni 0,49 persen. Beberapa komoditas perkebunan yang memberikan andil atas naiknya indeks yang diterima petani antara lain kopi, kakao dan biji jambu mete.
Di sisi lain kenaikan indeks yang dibayar petani dipengaruhi oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,46 persen serta biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) naik 0,60 persen.
Kabupaten Buleleng, daerah utara Pulau Bali mampu memproduksi cengkeh sebanyak 4.907 ton selama 2015 dengan produktivitas rata-rata 632,82 kilogram per hektare atau 80,35 persen dari total produksi cengkeh di Provinsi Bali sebesar 5.871 ton.
Produksi tersebut menurun sebanyak 363,36 ton dibandingkan dengan produksi cengkeh pada 2014 mencapai 5.270,75 ton atau mampu memproduksi rata-rata 670,81 kilogram per hektare.
Menurunnya produksi tersebut akibat sifat dari tanaman komoditi perkebunan cengkeh yang mengenal musim panen raya dua tahun sekali. Produksi cengkeh juga dipengaruhi faktor iklim dan cuaca, membutuhkan upaya dalam pemeliharaan intensif di kalangan petani.
Adi Nugroho menambahkan, subsektor perkebunan merupakan salah satu dari lima subsektor yang menentukan pembentukan NTP Bali. Dari lima subsektor yang menentukan pembentukan NTP Bali, dua di antaranya mengalami kenaikan dan tiga subsektor mengalami penurunan.
Dua subsektor yang mengalami kenaikan selain subsektor perkebunan juga hortikultura sebesar 0,89 persen.
Sedangkan tiga subsektor yang mengalami penurunan meliputi subsektor tanaman pangan sebesar 0,84 persen, perikanan 0,41 persen dan subsektor peternakan 0,73 persen, ujar Adi Nugroho. (WDY)
Perkebunan Bali Bentuk NTP Naik 1,38 Persen
Kamis, 11 Agustus 2016 12:11 WIB