Denpasar (Antara Bali) - Perekonomian Bali selama semester I-2016 tumbuh sebesar 6,30 persen, lebih tinggi dibanding pertumbuhan secara nasional pada semester yang sama tercatat 5,04 persen.
"Pertumbuhan ekonomi Bali yang tumbuh signifikan itu dominan diitopang oleh lapangan usaha jasa kesehatan dan sosial yang tumbuh sebesar 9,73 persen," kata Kepala Badan Pusat Satatistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Bali tersebut didorong oleh semua lapangan usaha. Selain lapangan usaha jasa kesehatan dan sosial, pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata juga ditopang oleh jasa pendidikan yang tumbuh sebesar 9,65 persen.
Selain itu lapangan usaha pengadaan listrik dan gas tumbuh sebesar 9,27 persen. Sedangkan untuk beberapa lapangan usaha utama yakni lapangan usaha yang memiliki peranan (share) tertinggi dalam pembentukan produk domestik regional bruto (PDRB) Provinsi Bali seperti lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum 22,99 persen.
Demikian pula lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 14,58 persen serta usaha transportasi dan pergudangan 9,35 persen, masing-masing tumbuh dengan capaian 6,93 persen, 0,05 persen dan 6,59 persen.
Adi Nugroho menambahkan, perekonomian Bali pada triwulan II-2016 berdasarkan PDRB atas harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 48,13 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp 33,99 triliun.
Sementara perbandingan semester I-2016 terhadap periode yang sama 2015 menunjukkan, sampai dengan semester I- 2016 total ekonomi Bali yang terbentuk mencapai Rp 94,93 triliun ADHB dan Rp 66,86 triliun ADHK, atau mengalami pertumbuhan 6,30 persen.
Perekonomian Bali semester I-2016 dibandingkan dengan capaian pertumbuhan semester I-2015, kondisinya mengalami peningkatan, dimana pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu hanya 5,95 persen.
"Secara umum, semua komponen dengan distribusi terbesar mengalami peningkatan pertumbuhan dibanding semester I-2015," ujar Adi Nugroho. (WDY)