Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dia tidak bisa membuka rapor menteri sekalipun setiap saat dia selalu membuatnya.
"Rapor selalu kita buat, hariannya ada, mingguannya ada, bulanannya ada, tapi tidak bisa kita buka," kata Presiden usai menghadiri silaturahmi nasional pendukung dan relawan Jokowi 2016, di Jakarta, Minggu malam. Relawan sangat penting perannya dalam menggalang suara untuk kemenangan dia pada Pilkada DKI Jakarta 2012 dan Pemilu Presiden 2014.
Ia menyebutkan, dia memanggil sejumlah menteri secara bergantian akhir-akhir ini karena membahas masalah sesuai bidang tugas masing-masing menteri.
"Ya dipanggil ada yang bicara masalah beras, gula, industri perikanan, tergantung menteri siapa yang dipanggil. Kalau Susi ya urusan industri perikanan, kalau Amran terkait dengan pertanian, kalau Yohanna ya masalah perempuan dan anak, Rizal Ramli ya masalah kemaritiman," katanya.
Menanggapi meningkatnya kepuasan masyarakat, Jokowi mengatakan pemerintah bekerja siang dan malam.
"Tugas kita bekerja siang malam, kemudian yang meniai ya masyarakat. Tugas kita adalah bekerja, kita itu ya saya, Pak Wapres, menteri dan di bawahnya. Tugas pemerintah bekerja, tentang penilaian ya diserahkan kepada masyarakat," katanya.
Ia menyebutkan ada yang sudah baik, ada yang masih kurang. Menjadi tugas pemerintah untuk memperbaiki yang kurang atau belum baik.
Sementara itu mengenai permintaannya agar para relawan mengawal pemerintahan, Jokowi mengatakan supaya ada yang mengawasi jalannya pemerintahan dan pembangunan.
"Kita bekerja diawasi termasuk di kementerian dan pemda. Ada rakyat yang mengontrol," katanya.
Ia menyebutkan selama ini banyak relawan yang memberikan kritikan dan saran kepada dirinya dan pemerintah.
"Masalah di negeri kita banyak sekali, itu yang menjadi tugas kita untuk menyelesaikannya," katanya.
Sementara itu menanggapi usulan dari relawan agar Jokowi menjabat presiden dua periode, Jokowi tidak banyak berkomentar. "Dua tahun saja belum," kata Jokowi. (WDY)