Jakarta (Antara Bali) - Pemerintah Indonesia akan memperbaiki fasilitas Balai Pelatihan Pertanian atau "Agriculture Rural Farmers Training Centre" (ARFTC) di Jenoi, sekitar 180 kilometer dari Banjul, ibukota Gambia.
Menurut siaran pers Kedutaan Besar Indonesia di Amman, Yordania, yang diterima di Jakarta, Minggu, Balai Pertanian tersebut didirikan oleh Indonesia pada 14 Juli 1998 sebagai bentuk kerja sama dengan Gambia.
Pada 22 - 25 Juli 2016, Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang dipimpin oleh Dubes Indonesia di Dakar, Senegal Mansyur Pangeran didampingi oleh Kepala Pusat Pelatihan, Kementerian Pertanian dan tim melakukan kunjungan ke Jenoi guna melihat tindak lanjut dari beberapa pelatihan pertanian yang sudah diberikan oleh Indonesia kepada masyarakat negara-negara Afrika Barat khususnya Gambia.
Selain mengevaluasi kegiatan di balai tersebut, Tim Monev akan merevitalisasi fasilitas ARFTC, antara lain merenovasi bangunan balai yang akan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Kepala Sub Direktorat Afrika dan Timur Tengah, Direktorat Kerja Sama Teknik pada Kementerian Luar Negeri, Sigit Witjaksono, menyampaikan bahwa renovasi ini sangat diperlukan guna meningkatkan kegiatan di balai tersebut.
Balai Pelatihan Pertanian ini dibangun di lahan seluas 6,6 hektar dan sampai saat ini telah melatih lebih dari 6.000 petani yang berasal dari Gambia, dan negara sekitarnya, antara lain Senegal, Mali, Niger, Sierra Leone, Guinea Bissau, dan Guinea Conakry.
Kegiatan pelatihan pertanian terakhir yang diberikan oleh Indonesia diselenggarakan pada 21-28 Maret 2016 di Gambia.
Kegiatan ini kemudian dilanjutkan di Lembang, Jawa Barat pada 1-12 April 2016. yang diikuti oleh para petani dari Gambia, Madagaskar, Mozambik, Ghana, Kenya dan Ethiopia serta peserta lokal dari beberapa provinsi di wilayah timur Indonesia.
Menteri Pertanian Gambia, Ismaila Sanyang, atas nama Pemerintah Gambia menyambut baik kunjungan Tim Monev Indonesia.
Dia menyatakan bahwa Balai Pelatihan Pertanian tersebut merupakan bentuk nyata dari hubungan kerja sama antara Indonesia dan Gambia.
Hal ini karena balai pelatihan ini adalah fasilitas regional bagi para petani di kawasan tersebut dan merupakan pusat pengembangan bidang pertanian. (WDY)