Denpasar (Antara Bali) - Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara mendorong perbankan di Pulau Dewata untuk memaksimalkan program Simpanan Pelajar karena potensi yang besar sekaligus edukasi kepada generasi muda.
"Kami dorong bank umum dan BPR untuk melakukan pendekatan ke sekolah agar siswa membuka `Simpel` (Simpanan Pelajar)," kata Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Zulmi di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, saat ini baru 16 bank umum dan 23 BPR di Bali yang membuka tabungan tersebut dari total 52 bank umum dan 138 BPR yang beroperasi.
Dari jumlah itu, perbankan umum dan BPR telah mengaktifkan 37.806 ribu Simpel dengan total dana yang dihimpun mencapai Rp16 miliar.
Ia menargetkan di Bali hingga tahun 2018 sudah ada 100 ribu rekening Simpel diaktifkan perbankan dan tahun 2016 ditargetkan sudah ada 50 ribu rekening Simpel.
Untuk mencapai target itu, pihaknya telah berkoordinasi dan menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga di provinsi dan kabupaten/kota.
Membuka Simpel tersebut, lanjut Zulmi tidak terlalu sulit karena siswa yang membuka tabungan itu terdaftar sebagai pelajar di sekolah.
Dengan setoran awal sebesar Rp5.000 dan setoran lanjutan minimal Rp1.000 para siswa sudah memiliki nomor rekening.
Hal itu juga sebagai edukasi kepada para pelajar terkait pengelolaan keuangan dan memperdalam literasi keuangan. (WDY)