Beijing (Antara Bali/Reuters) - China akan mengadakan latihan militernya di sekitar wilayah sengketa, Kepulauan Paracel, Laut China Selatan (LCS), demikian keterangan Badan Keselamatan Maritim China pada Minggu, jelang keputusan Mahkamah Internasional terkait sengketa LCS antara China dan Filipina.
Negeri tirai bambu telah mengadakan latihan militer rutin di LCS, kawasan perairan yang turut diklaim oleh Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Taiwan.
Ketegangan di LCS kian meningkat jelang keputusan pengadilan arbitrase terkait sengketa perairan itu.
Hasil sidang akan dibacakan pada 12 Juli di Kota Den Haag, Belanda.
Badan Keamanan Maritim China melalui pernyataan singkatnya dalam jaringan menyatakan, latihan militer akan diadakan dari 5 sampai 11 Juli.
Wilayah pelatihan itu akan meliputi bagian timur Pulau Hainan, China hingga terus ke bawah, mencakup Kepulauan Paracel.
Kapal lain dilarang melintas di perairan tersebut pada tanggal tersebut, kata pemerintah terkait tanpa memberi keterangan lebih lanjut.
Vietnam dan Taiwan turut mengakui kepemilikan atas Kepulauan Paracel.
China sebelumnya telah membangun landasan pacu di Pulau Woody.
Landasan itu dianggap sebagai bangunan terbesar yang menunjukkan kehadiran China di sekitar Kepulauan Paracel, terang pemerintah Amerika Serikat.
Negara itu juga menempatkan pekluru kendali di atas tanah (SAM), tambahnya.
China mengatakan negaranya berhak melakukan hal itu karena LCS merupakan bagian wilayahnya sejak dulu.
Barang-barang senilai lima triliun dolar AS diangkut kapal-kapal melintas di LCS, kawasan perairan strategis kaya energi tiap tahun.
(WDY)