Jakarta (Antara Bali) - TNI Angkatan Laut mengerahkan tujuh Kapal Perang
RI (KRI) untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia di
perairan Natuna, Kepulauan Riau.
"Ini merupakan patroli rutin yang dilakukan oleh TNI AL untuk menjaga
perairan Natuna. Terlebih, di kawasan Natuna sering terjadi illegal
fishing," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal)
Laksamana Pertama TNI M Zainudin ketika dikonfirmasi, di Jakarta,
Minggu.
Ia pun membantah pengerahan tujuh kapal perang milik TNI AL itu untuk mengantisipasi memanasnya Laut China Selatan.
"Kita tidak ada konflik terkait Laut China Selatan. Kita hanya menjaga kedaulatan dan pertahanan NKRI," jelasnya.
Menurut dia, tujuh KRI yang dikerahkan itu tidak seluruhnya berada di
perairan Natuna, Kepulauan Riau, namun secara bergiliran melakukan
operasi atau patroli.
"Tiga KRI standby di perairan Natuna, sementara empat KRI lainnya berada
di pangkalan Tanjung Uban. Mereka secara bergiliran melakukan patroli,"
tuturnya.
Ia mengungkapkan, dalam menjaga kedaulatan dan pertahanan negara, TNI AL
selalu melakukan patroli setiap harinya, baik di wilayah Timur maupun
di wilayah Barat dengan jumlah KRI sekitar 40 kapal lebih.
"Di wilayah Indonesia Timur kita kerahkan sebanyak 20 kapal lebih untuk
menjaga wilayah Ambalat, Laut Arafuru dan lainnya. Di wilayah Indonesia
bagian Barat, kita juga mengerahkan 20 kapal, seperti Selat Malaka, Laut
Natuna dan lainnya," katanya.
Hal senada dikatakan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana
TNI Ade Supandi, pengerahan tujuh KRI ke perairan Natuna untuk
melakukan patroli.
"Itu kan operasi rutin, kita kan dalam 365 hari kegiatan patroli itu
kegiatan patroli pengamanan perbatasan. Dan juga kegiatan patroli yang
berkenaan dengan keadilan di laut, baik di Laut Natuna, Sulawesi, maupun
Samudera Hindia. Termasuk yang sudah tergelar berkaitan dengan kerja
sama bersama tetangga, patroli koordinasi," katanya. (WDY)
TNI AL Kerahkan Tujuh KRI ke Natuna
Minggu, 8 November 2015 13:30 WIB