Amlapura (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengimbau warga yang masuk dalam klan "Arya Wang Bang Pinatih" untuk selalu berusaha menjaga adat dan budaya Bali agar tidak tergerus dengan derasnya arus globalisasi.
"Yang harus dilakukan oleh `krama` atau warga dalam upaya menjaga kelestarian adat dan budaya Bali antara lain dengan cara selektif dalam menerima pengaruh globalisasi saat ini. Selain itu, memperkokoh organisasi-organisasi adat di Bali yang merupakan benteng utama pelestarian adat dan budaya Bali," kata Sudikerta saat menghadiri upacara sekaligus melakukan persembahyangan di Pura Dadia Arya Wang Bang Pinatih, Desa Tianyar, Amlapura, Karangasem, Rabu.
Oleh karena itu, warga AWBP diharapkan untuk senantiasa bekerja sama dengan organisasi adat dan juga dengan pemerintah secara sinergis.
Di samping itu, Sudikerta juga kembali mengingatkan warga Arya Wang Bang Pinatih agar selalu melaksanakan "yadnya" atau ritual persembahan dengan tulus ikhlas karena pelaksanaan yadnya harus memiliki tujuan yang baik sehingga persembahan kepada Tuhan dapat diterima dengan baik.
"Yadnya yang dibarengi dengan rasa bhakti kepada Tuhan niscaya akan memberikan kerahayuan atau keselamatan kepada kita semua. Terlebih dalam sastra agama sudah diatur untuk tingkatan yadnya yakni utama, madya (menengah) dan alit (kecil), jadi yadnya yang dipersembahkan harus sesuai dengan kemampuan diri sendiri," ujarnya.
Sudikerta meminta dalam pelaksanaan yadnya jangan sampai menjual harta sendiri atau meminjam, apalagi tidak memiliki kemampuan untuk mengembalikan, karena belum tentu dengan yadnya yang besar akan diterima baik oleh Tuhan.
Wagub Bali yang dalam kesempatan tersebut turut didampingi oleh Kepala Badan Kesatuan, Kebangsaan dan Politik Provinsi Bali I Gede Putu Jaya Suartama, juga menyerahkan dana punia yang diterima langsung oleh ketua panitia upacara. (WDY)