Denpasar (Antara Bali) - Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STMIK) Stikom Bali optimistis alumni perguruan tinggi itu mampu terserap di dunia kerja dan menciptakan usaha mandiri.
"Seorang alumni hanya butuh waktu tunggu selama sebulan, setelah itu semuanya terserap di dunia kerja atau membuka usaha sendiri. Bahkan sebelum mereka tamat juga sudah banyak yang meminangnya," kata Ketua Stikom Bali, Dadang Hermawan saat melepas 222 wisudawan kampus setempat di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, kepercayaan masyarakat sudah begitu melekat dengan perguruan tinggi tersebut sehingga menjadi jaminan seorang alumni masuk di dunia kerja.
Apalagi, dengan semua program studi terakreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan mendapat peringkat terbaik ketiga tingkat nasional khusus perguruan tinggi bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) sesuai Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No 492.a/M/Kp/VIII/2015 pada 14 Agustus 2015 tentang Klasifikasi dan Pemeringkatan Perguruan Tinggi di Indonesia Tahun 2015. Sehingga, ucap dia, menjadikan perguruan tinggi ICT terbaik di wilayah Jawa Timur hingga Indonesia Timur.
Stikom Bali melepas 222 wisudawan terdiri dari 208 orang Sarjana Komputer dan 14 orang D-3 Ahli Madya Komputer.
Sehingga sejak berdiri pada 10 Agustus 2002, total alumni kampus itu telah mencapai 3.823 orang, terdiri dari sarjana sebanyak 3.223 orang dan diploma tiga sebanyak 600 orang.
Dadang Hermawan menjelaskan dari 208 sarjana komputer tersebut, 13 orang di antaranya bergelar Bachelor of Information Technology (BIT) yang baru mengikuti wisuda di HELP University Kuala Lumpur, Malaysia, pada 24 April 2016.
Mereka adalah Ni Putu Christina Piliana, S.Kom., BIT., I Gede Bagus Wisnu Adiputra, S.Kom., BIT., Putu Sedana, S.Kom., BIT., Ida Bagus Wisnu Shintaro Waraspati, S.Kom., BIT., Theresia Florentina Onnik, S.Kom.,BIT., Nurman Zakaria, S.Kom., BIT., I Wayan Bayu Pratama, S.Kom., BIT., I Kadek Murjana, S.Kom., BIT., I Wayan Bayu Adi Negara, S.Kom., BIT., Gede Weda Pramanta Sena, S.Kom., BIT., I Gusti Putu Wiswanda, S.Kom., BIT., Graceman Siswawirestu Hadiwinata, S.Kom., BIT., dan Anastasia Tiffani, S.Kom., BIT.
Pihaknya sejak tahun 2007 telah membuka kelas internasional bekerja sama dengan HELP University Malaysia yang menghasilkan lulusan bergelar BIT sebanyak 51 orang.
Dari seluruh wisudawan yang datang dari berbagai negara di kampus tersebut, lulusan terbaik diraih oleh Ida Bagus Wisnu Shintaro Waraspati dari Stikom Bali dan mendapat penghargaan "First Class Honours for BIT Award".
Dalam wisuda tersebut juga ditandatangani nota kesepahaman antara Stikom Bali dengan sejumlah instansi di antaranya dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Bali untuk pengembangan kompetensi staf di bidang teknologi informasi (IT) dan Pemkab Klungkung untuk pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Selain itu juga dengan PT Samsung untuk pengembangan inkubasi bisnis dan dengan Sudikerta Leadership untuk pemberian beasiswa kepada mahasiswa di kampus tersebut.
Sebanyak 10 persen dari 222 wisudawan itu juga dilepas sebagai wirausaha muda.
Sementara itu Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti yang menaungi Stikom Bali, Prof Dr I Made Bandem mengatakan bahwa pihaknya sudah mengajukan permohonan ke Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk perubahan lembaga dari sekolah tinggi menjadi institut.
Hal itu untuk memenuhi permintaan masyarakat dan mengembangkan ICT dalam bidang seni, budaya, kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dunia bisnis hingga bidang pertanian secara umum dalam rangka "technology for all".
"Kami memperluas program studi, tak hanya ICT tapi juga bisnis dan seni. Nantinya STMIK Stikom Bali akan menjadi Institut Teknologi dan Bisnis Stikom Bali," ucap Bandem. (DWA)