Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengimbau masyarakat untuk mengedepankan sikap toleransi dan menjaga kerukunan agar berbagai tantangan pembangunan yang semakin kompleks dapat dihadapi bersama-sama.
"Sebagai bagian dari sebuah bangsa yang besar, budaya Bali yang adiluhung serta turut dibangun oleh keberagaman umat beragama harus dilestarikan dengan melibatkan peran penting seluruh pemuka agama di dalamnya," kata Pastika pada Pembukaan Musyawarah Antar Umat Beragama Provinsi Bali Tahun 2016, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, musyawarah yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali tersebut, memiliki makna strategis untuk menyikapi dinamika sosial keagamaan antar umat khususnya dan masyarakat Bali pada umumnya. Selain itu juga menjadi wahana memantapkan komitmen seluruh umat beragama berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah.
"Kami berharap dalam musyawarah dibahas dinamika dan isu-isu penting yang berpotensi mempengaruhi, mengganggu bahkan mengancam kerukunan masyarakat daerah Bali, sehingga menjadi pedoman bagi semua pemangku kepentingan untuk merumuskan kebijakan dan mengambil langkah-langkah antisipatif," ucapnya.
Pastika menekankan kepada para pemangku kepentingan maupun masyarakat agar dalam menyelesaikan permasalahan, harus mengutamakan budaya dialog. Selain itu, masyarakat Bali yang mengenal istilah "menyama braya" atau persaudaraan juga harus dijadikan pedoman dan panduan dalam menyelesaikan permasalahan.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali I Dewa Gede Ngurah Swastha mengatakan musyawarah yang rutin diselenggarakan tiap tahun ini, diikuti oleh para tokoh-tokoh umat, instansi pemerintah serta berbagai forum lintas agama.
Musyawarah itu, lanjut dia, bertujuan membahas apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan yang berkaitan dengan kehidupan keagamaan. Dengan saling memahami antar umat beragama dalam masyarakat yang heterogen, maka perbedaan yang ada itu akan dapat dijadikan sebagai pendukung dalam membina semangat kebersamaan.
Menurut dia, Bali yang merupakan daerah tujuan wisata nusantara dan mancanegara, di samping keindahan alam dan budayanya, faktor keamanan, kedamaiaan, keramahan, kesopanan perlu dipelihara dan semua hal tersbeut dapat terwujud apabila masyarakatnya hidup dengan rukun. (WDY)
Pastika Imbau Masyarakat Bali Kedepankan Toleransi
Rabu, 11 Mei 2016 7:36 WIB