Denpasar (Antara Bali) - Puluhan wisatawan asing dan domestik tetap berdatangan ke Pura Sakenan, Denpasar, Minggu, meskipun upacara "piodalan" atau ritual ulang tahun pura tersebut dilaksanakan sederhana bertepatan dengan Hari Raya Kuningan.
Wisatawan yang datang perorangan maupun rombongan, umumnya tertarik oleh kesakralan upacara keagamaan umat Hindu yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali itu.
Sebelum memasuki area pura yang disucikan oleh umat Hindu, wisatawan terlebih dahulu mengenakan pakaian yang sesuai dengan aturan atau adat istidat yang telah berlaku sejak lama, yakni memakai selendang dan kain.
Di antara wisatawan juga asyik mengabadikan setiap momen yang berkaitan dengan upacara keagamaan tersebut, yang biasanya berlangsung selama lima hari.
"Saya sangat tertarik kebudayaan Bali ini. Karena itu kami tidak melewatkan setiap upacara keagamaan yang tergolong besar seperti di Pura Sakenan ini," ujar Yogan Sebastian, salah seorang wisatawan asal Australia yang datang bersama beberapa rekannya.
Dia menilai suasana pelaksanaan upacara keagamaan itu begitu khidmat, dalam suasana sakral.
Sementara Ramesh Krisna, wisatawan asal India mengatakan, selain ingin mengetahui budaya serta bentuk ritual keagamaan yang ada di Pulau Dewata, dirinya juga tidak menyia-nyiakan untuk mencicipi berbagai makanan khas yang dijual di sekitar pura.
"Setelah puas mengambil foto suasana pelaksanaan ritual keagamaan, kami juga mencoba menyantap makanan ikan asap yang banyak dijual di sekitar Pura Sakenan. Ternyata rasanya cukup enak dan harganya pun tidak mahal," katanya.
Seperti diketahui, menurut I Wayan Astawa Pelingsir Desa Pakraman Serangan, pelaksanaan "piodalan" kali ini meski hanya berbentuk 'pujawali' atau lebih kecil dari biasanya, namun pihaknya siap memberikan pelayanan kepada umat yang akan melakukan persembahyangan yang diperkirakan terus berdatangan sampai Selasa (21/12).
Dikatakannya, berdasarkan pengalaman pelaksanaan sebelumnya diperkirakan jumlah umat yang melakukan persembahyangan mencapai 10.000 orang. Mereka berasal dari seluruh wilayah Pulau Dewata dan juga ada umat yang datang dari luar Pulau Bali.
Menurut Astawa, meski umat yang datang terus memadati area pura, namun tidak membuat mereka terabaikan. "Pura merupakan milik, sehingga mereka harus dilayani dengan baik," ucapnya.(*)
Wisatawan Ke Pura Sakenan Saat "Piodalan" Bertepatan Kuningan
Minggu, 19 Desember 2010 19:40 WIB