Denpasar (Antara Bali) - Bagus Karyasa (9), bocah kelas lima SD tubuhnya terbakar dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Kamis akibat terkena ledakan tabung gas elpiji.
Bocah yang tinggal Banjar Pengabek, Desa Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, ini dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan tubuhnya melepuh.
Nyoman Surya, paman korban, mengatakan, pertama kali yang mengetahui Bagus Karyasa terkena ledakan gas ukuran 12 kilogram itu adalah kakak korban.
"Bagus Karyasa saat itu di rumah hanya dengan kakaknya, sedangkan dua orang tuanya pergi keluar rumah," ujarnya.
Surya menjelaskan, kejadian ini diduga bermula karena lapar bocah berumur sembilan tahun ini pergi ke dapur dan ingin memasak sesuatu. Tak lama setelah itu ada suara ledakan yang datangnya dari arah dapur.
Mendengar suara ledakan itu, kakaknya yang sedang santai di rumah terperanjat dan betapa kagetnya ketika sampai di dapur tubuh adiknya terkapar dan gosong.
Saat itu juga dia menghubungi kedua orang tuanya dan anggota keluarga yang lain dan kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Akibat tersambar api, sebagian rambutnya terbakar. Selain itu, sebagian dadanya melepuh. Namun yang paling parah adalah kedua tangan dan kakinya.
Hingga kini, korban masih mendapat perawatan intensif di IRD RSUP Sanglah. Surya menduga selang gas itu bocor saat korban hendak menghidupkan kompor gas.
Sementara hujan deras disertai petir yang mengguyur sejumlah wilayah di Bali menewaskan seorang petani Nyoman Sudian alias I Punduh, warga Desa Pangsan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, akibat tersambar petir.
Perbekel Pangsan Made Suarjana mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.00. Ketika itu di kawasan Pangsan memang terlihat mendung, namun tidak turun hujan sehingga warga tetap melanjutkan aktivitasnya.
Tak lama berselang cuaca berubah, hujan deras mengguyur diikuti petir sehingga warga segera meninggalkan lokasi. Namun korban I Punduh masih terus melanjutkan pekerjaannya membajak sawah.
Saat itu korban disambar petir sehingga kejang-kejang. Sejumlah rekan korban panik dan berusaha melarikan Punduh ke puskesmas terdekat. Namun diduga dalam perjalanan korban sudah meninggal. (*)