Raja Ampat (Antara Bali) - Belasan jurnalis dari negara-negara anggota ASEAN terpukau dengan keindahan Kepulauan Raja Ampat di Papua Barat yang menjadi salah satu primadona pariwisata Indonesia.
"Lautnya sangat indah. Saya pernah melihat laut-laut lain, tapi tidak ada yang seperti ini," kata Idayu Suparto, jurnalis asal Singapura di Raja Ampat pada Sabtu.
Lewat Journalist Visit Program 2016 yang diadakan Kementerian Luar Negeri, sebanyak 14 jurnalis dari 10 negara, termasuk Indonesia, diundang untuk menyaksikan keindahan laut dan pulau-pulau di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
"Saya kira tadinya Raja Ampat hanyalah tempat yang memiliki pantai-pantai bagus, ternyata berwisata ke sini penuh dengan petualangan," kata Idayu.
Mereka mengunjungi beberapa daya tarik wisata seperti Selat Kabui, Pulau Arborek, Pasir Timbul hingga kepulauan Wayag yang menjadi ikon Raja Ampat.
"Pemerintah perlu meningkatkan infrastuktur di sini, namun dengan catatan tanpa menimbulkan dampak lingkungan di kawasan yang asri ini," kata Idayu.
Walaupun menempuh jalur laut selama kurang lebih lima jam dari Waisai menuju ke Wayag, semua itu terbayar setelah melihat pesona Kepuluan Wayag, kata seorang jurnalis lainya.
"Dari atas, saya seperti melihat surga. Ini merupakan pemandangan terindah yang pernah saya lihat," kata Sopheak Khuon, jurnalis asal Kamboja pulau-pulau Wayag.
Bayona Mangelica, jurnalis dari Filipina juga sangat terkesan dengan asri dan indahnya kepulauan Raja Ampat.
Salah satu hal yang menjadi kendala adalah akomodasi dan infrastruktur, kata Angelica.
Dia juga berharap pemerintah mengembangkan lebih banyak lagi potensi pariwisata yang ada di Raja Ampat yang bisa dimasukkan ke dalam paket wisata ke Raja Ampat.
"Seperti orang-orang setempat bilang, tempat ini benar-benar surga. Surga yang tersembunyi," kata Angela.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Finlandia Elias Ginting yang turut mendampingi rombongan jurnalis mengatakan salah satu tujuan diadakannya JVP adalah untuk mengenalkan Indonesia dari berbagai aspek, yang kebetulan tahun ini mengambil tema pariwista, kepada masyarakat internasional.
Dengan berjalannya Asean Economic Community diharapkan bahwa negara-negara anggota ASEAN tak lagi masing-masing mempromosikan pariwisatanya sendiri tapi saling mendukung untuk promosikan wisata wisata yang ada di kawasan ASEAN ke negara-negara lain, kata Elias.
"Ada satu hal luar biasa yang bisa kita tawarkan di sini. Mudah-mudahan akan semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat," kata Elias.
Setelah diperkenalkan kepada keindahan Raja Ampat dan alam Papua, belasan jurnalis itu akan melanjutkan program JVP 2016 ke Bali pada 17 April.
Pesona Raja Ampat bukan hanya sekedar formasi pulau-pulau karst yang ikonik di Wayag, namun juga keindahan ekosistem bawah lautnya.
Wilayah tersebut juga dikenal sebagai kawasan suaka bagi puluhan jenis ikan hiu dan pari manta.
Bahkan tak sedikit para penyelam internasional mengatakan perairan Raja Ampat adalah surga penyelaman terbaik di dunia. (WDY)