Denpasar (Antara Bali) - Kepolisian Resor Kota Denpasar, Bali, mengerahkan sekitar 1.200 personel untuk mengamankan ritual "Tawur Kesanga" (penyucian alam semesta) dan pawai "ogoh-ogoh" (boneka raksasa) sehari menjelang Hari Raya Nyepi.
"Kami kerahkan sekitar 1.200 orang. Jumlah itu belum termasuk petugas rutin," kata Kepala Bagian Operasi Polresta Denpasar, Komisaris Polisi Nengah Sadiarta di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, petugas tersebut terdiri dari Sabhara dan Lalu Lintas yang bertugas mengamankan titik-titik strategis dan pusat keramaian masyarakat.
Sehari menjelang Nyepi atau disebut masa "Pengerupukan" diawali dengan ritual "tawur kesanga" dengan upacara "mecaru" bertujuan untuk menyucikan alam semesta.
Ritual itu digelar di sejumlah titik seperti di perempatan jalan dan titik strategis lainnya.
"Pengerupukan" kemudian dihiasi dengan pawai ogoh-ogoh yang diarak pada sore menjelang matahari terbenam.
Sadiarta menjelaskan bahwa sedikitnya di wilayah hukum Polresta Denpasar ada 11 titik sentral untuk arak-arakan ogoh-ogoh di antaranya di kawasan Tohpati, Catur Muka, dan Patung Kuda di Tuban, Kuta.
Untuk wilayah Kota Denpasar sendiri, lanjut dia, ada 861 ogoh-ogoh yang akan diarak.
Sedangkan wilayah Kuta dan Kuta Selatan yang masih wilayah hukum Denpasar, terdapat 192 ogoh-ogoh sehingga total ada sekitar 1.053 ogoh-ogoh.
Pihak kepolisian, kata dia, akan menerapkan sejumlah rekayasa lalu lintas mengantisipasi kemacetan di antaranya dengan menutup sementara dan memberlakukan sistem buka tutup.
"Kami nanti akan koordinasikan dengan aparat di masing-masing polsek," katanya. (WDY)