Mataram (Antara Bali) - Jajaran Direktorat Kepolisian Air (Ditpolair) Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam melakukan penjagaan laut secara ketat, menyusul tertangkapnya dua terduga teroris Di Penatoi, Kecamatan Mpunda Kota Bima, Senin (15/2).
Direktorat Polair Polda NTB melalui Kepala Satuan Patroli Daerah Dit Polair Polda NTB, AKBP Dewa Wijaya SH, MH mengatakan tindakan pengamanan tersebut dilakukan untuk mencegah teroris yang menggunakan jalur laut sebagai jalan keluar dan masuk mereka.
Untuk memaksimalkan penanganan pengamanan tersebut, Dit Polair Polda NTB membentuk Tim Tindak Anti-Teror yang menjaga wilayah perairan NTB.
Untuk wilayah Lombok Utara kepala tim Sus Tindak Anti-Teror dipimpin Brigadir Rama Putradi, Komandan Kapal 2007, wilayah perairan Lombok Timur dipimpin Brigadir Ramli Ahmad, Komandan Kapal 1001.
Pihak Polair Polda NTB mengerahkan tim Tindak Anti-Teror tersebut dengan bersenjata lengkap dan melakukan patroli setiap saat dengan menggunakan kapal cepat dan perahu karet di perairan seluruh wilayah hukum Polda NTB.
"Tim Tindak Polair kami siagakan terus, bahkan malampun mereka melakukan patroli di beberapa titik perairan yang kami duga kuat menjadi jalur lintas teroris," ujar Dewa Wijaya.
Itu dilakukan tidak hanya di wilayah perairan Sumbawa, namun juga di wilayah perairan Lombok, Bima hingga perbatasan dengan wilayah NTT.
Pengamanan yang paling prioritas, kata Dewa Wijaya, selain wilayah perairan daerah asal terduga teroris seperti di Bima, namun Tim Tindak Polair Polda NTB juga dikerahkan ke lokasi-lokasi wisata utama yang banyak dikunjungi para wisatawan mancanegara, seperti di perairan Tiga Gili, yakni Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air.
"Untuk perairan penghubung seperti Perairan Lembar yang menjadi penghubung pulau Bali dan Lombok serta perairan Sumbawa penghubung pulau Lombok dan pulau Sumbawa memang sudah menjadi prioritas dalam peningkatan pengamanan," katanya.(I020)
Direktorat Polair Jaga Ketat Perairan NTB
Rabu, 24 Februari 2016 9:28 WIB