Jakarta (Antara Bali) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank
di Jakarta Kamis pagi bergerak menguat sebesar 86 poin menjadi Rp13.668
dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.754 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Kamis mengatakan
bahwa mata uang rupiah bergerak menguat seiring dengan harapan akan
membaiknya data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV 2015 yang
sedianya akan dirilis pada akhir pekan ini (Jumat, 5/2) serta prospek
positif pertumbuhan ekonomi tahun ini.
"Angka pertumbuhan kuartal IV 2015 akan dirilis akhir pekan ini,
diperkirakan membaik. Indeks kepercayaan konsumer periode Januari 2016
yang naik menambah optimisme terhadap prospek pertumbuhan di 2016
sehingga menopang rupiah," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, kembalinya sentimen penguatan harga
minyak mentah dunia menambah dorongan bagi mata uang rupiah untuk
bergerak di area positif terhadap dolar AS.
Harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Kamis (4/2) pagi ini,
terpantau berada di level 32,62 dolar AS per barel, menguat 1,05 persen.
Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 35,41 dolar AS per
barel, naik 1,06 persen.
Analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan
bahwa dolar AS jatuh terhadap sejumlah mata uang dunia setelah rilis
data sektor jasa Amerika Serikat melemah.
Di sisi lain, lanjut dia, prospek masih melemahnya ekonomi Amerika
Serikat mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS
(Fed fund rate) akan dilakukan secara perlahan.(WDY)
Rupiah Menguat 86 Poin Jadi Rp13.668 per Dolar
Kamis, 4 Februari 2016 12:09 WIB