Denpasar (Antara Bali) - Pengguna jasa pengiriman barang berupa makanan dan perlengkapan "upakara" (sarana ritual) menjelang Hari Raya Imlek dan Hari Raya Umat Hindu (Galungan dan Kuningan) di Bali, mengalami lonjakan hingga 25 persen dari hari biasa.
Kepala Cabang JNE Denpasar Alit Septiniyanti, di Denpasar, Rabu, mengatakan melonjaknya pengiriman barang ini disebabkan banyaknya masyarakat yang ingin berbagi bingkisan makanan kepada sanak saudaranya yang ada di luar Pulau Bali.
"Pengiriman barang ini paling banyak dikirim ke Pulau Jawa khususnya kawasan Jabodetabek dengan jenis produk yang mendominasi adalah produk makanan dan perlengkapan upacara," katanya.
Ia mengakui, pengiriman barang tersebut jumlahnya mencapai 7.000 ton per hari, dibandingkan hari biasa yang hanya mengirim mencapai 5.000 ton per hari yang didominasi makanan dan asesoris.
Pihaknya meyakini, lonjakan pengiriman barang tersebut dapat terus terjadi hingga hari raya berlangsung. "Saat Hari Raya Imlek dan Galungan dan Kuningan kami tetap membuka pelayanan jasa pengiriman barang untuk masyarakat," ujarnya.
Alit menegaskan, pihaknya tetap mengutamakan pelayanan yang optimal dan barang yang dikirim kepada pelanggannya sampai tempat tujuan dengan tepat waktu.
Hal senada diungkapkan, Direktur Mars Cargo Denpasar, Bali, IB Ariadi mengatakan menjelang Hari Raya Imlek dan Hari Raya Umat Hindu tahun ini juga mengalami peningkatan pengiriman barang mencapai 30 persen per harinya.
"Pengiriman barang ini selain ke luar Pulau Bali, juga mengalami peningkatan pengiriman ke sejumlah daerah di Indonesia seperti Sumatra dan Sulawesi," katanya.
Ia memprediksi lonjakan pengiriman tersebut akan terus terjadi hingga pekan depan atau menjelang Hari Raya Kuningan.
Untuk jenis paket pengiriman barang ke daerah di luar Bali didominasi perlengkapan upacara dan produk makanan.
"Hal ini dikarenakan banyak masyarakat Bali yang merayakan Hari Raya Kuningan di tempat rantauannya," ujarnya. (WDY)