Denpasar (Antara Bali) - Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara ikutserta menyaksikan ritual keagamaan "melaspas" atau pembersihan secara ritual di Banjar Kedua, Kecamatan Denpasar Utara.
"Saya berharap melalui upacara ritual pembersihan spiritual (melaspas) warga Banjar Kedua merasakan kedamaian dan mendapatkan kesejahteraan dalam kehidupan," katanya di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan Pemkot Denpasar mengapresiasi upaya warga banjar secara gotong royong melaksanakan upacara ritual tersebut. Sebab upacara tersebut bertujuan sangat mulia dalam mendekatkan kepercayaan masyarakat kepada Ida Sang Widhi (Tuhan).
Bendesa (Ketua) Desa Pakraman Kedua, Wayan Muliarta mengatakan pamugaran Pura Bagawan Penyarikan Banjar Kedua ini sudah direncanakan sejak tahun 2014.
Pamugaran pura tersebut dilakukan karena posisi awal pura yang terletak di sebelah barat banjar berpindah tempat ke sebelah timur banjar, dikarenakan posisi awal pura berada di belakang banjar itu tidak baik secara niskala.
Oleh karena itu, kata dia, atas hasil musyawarah warga Banjar Kedua yang terdiri dari 100 kepala keluarga (KK), diputuskan untuk dilakukan pamugaran dengan waktu lebih kurang tiga bulan pengerjaan yang di mulai November 2015 hingga Januari 2016 dengan biaya yang didapat dari sumbangan (punia) dan sumbangan Pemerintah Kota Denpasar.
"Total biaya keseluruhan bangunan fisik mencapai Rp192 juta dan upacara ritual menghabiskan dana sebesar Rp20 juta," ujar Muliarta.
Adapun bangunan yang dipugar meliputi tempat beristananya Ratu Gedong Penyarikan, Candi Bentar dan Tembok Penyengker.
Wayan Muliarta juga merasa bahagia karena Sekda Kota Denpasar Rai Iswara dapat hadir menyaksikan upacara "Melaspas dan Mecaru" dan telah memberikan perhatian serta bantuannya kepada warga Banjar Kedua.
"Kami berharap Pemerintah Kota Denpasar agar selalu bisa membantu kepentingan masyarakat dalam upaya menjaga tradisi dan keagamaan di Kota Denpasar," katanya. (WDY)
Sekda Denpasar Saksikan Ritual "Melaspas"
Rabu, 27 Januari 2016 7:50 WIB