Nusa Penida (Antara Bali) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Koservasi Perairan (KKP) Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali berhasil meringkus armada sampan Segara Madu beserta seorang anak buah kapal (ABK) yang melakukan aktivitas penangkapan ikan menggunakan bahan peledak.
"Kapten kapal I Wayan Lendra asal Kelurahan Serangan, Kota Denpasar ditangkap karena menggunakan bahan berbahaya yang mengakibatkan rusaknya biota laut," kata Kepala UPT KKP Nusa Penida I Nyoman Karyawan, Selasa.
Ia mengatakan, selain kapten kapal, seorang ABK saat ditangkap sedang mengalami gangguan kesehatan akibat banyak minum air laut saat menyelam.
"Melihat kondisi yang memprihatinkan itu Tim terpadu akhirnya hanya memberikan peringatan dan mengampuninya untuk keselamatan mereka, sekaligus tidak mengulangi lagi perbuatannya yang dapat merusak biota laut," katanya.
Pengelola Kawasan Konservasi Perairan Nusa Penida mengintensifkan patroli terpadu untuk mengamankan perairan daerah itu dari penggunaan bahan peledak.
Hal itu dilakukan sebagai upaya pengawasan, mengingat KKP sering menjadi sasaran para nelayan luar menangkap ikan menggunakan bahan peledak.
Keberhasilan meringkus armada sampan Segara Madu berawal dari laporan masyarakat Lembongan dan tim KKP yang dibantu Polisi Air, TNI angkatan Laut dan Corak Triangle Center bergerak cepat.
Saat ditemukan salah seorang ABK mengalami gangguan kesehatan, air laut banyak masuk ke perutnya. "Kami berdalih demi keselamatan mereka menganjurkan rujukan ke Puskesmas Nusa Penida II di Jungutbatu. Tapi, mereka menolaknya. Kami tidak tega melihat, hanya disita dokumen dan melepaskan ikan yang masih hidup," tutur Nyoman Karyawan.
Sementara Coral Triangle Center I Wayan Suarbawa menjelaskan banyak nelayan nekal beroperasi malam hari.
"Laporan masuk ke kami, tapi kami tetap mempertimbangkan lokasi (titik kordinat) dan faktor cuaca. Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat memberikan informasi terhadap nelayan nakal menangkap ikan di perairan Nusa Penida," ujar Nyoman Karyawan.
KKP Nusa Penida sebelumnya berhasil meraih penghargaan Adi Bhakti Menabahari dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
KKP Nusa Penida meraih dua menghargaan sekaligus yakni untuk kategori efektivitas dan Kawasan Koservasi Periaran Pulau Pulau Kecil (EKKP3K) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. (WDY)