Solo (Antara Bali) - Sebelas tahun pasca-tsunami, Presiden Joko Widodo
(Jokowi) menilai, masyarakat Aceh sudah bisa bangkit dan kembali
beraktivitas seperti biasanya meski beratnya situasi dan kondisi
kehidupan yang harus mereka hadapi .
"Kita melihat sekarang ini
di Aceh, karena ada semangat, karena ada optimisme, mereka bekerja
gotong royong, bersama-sama, sehingga masalah itu bisa diselesaikan,"
ujar Presiden Jokowi usai menghadiri acara Silaturahmi Kepala Desa
se-Indonesia di Asrama Haji, Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu.
Semangat dan optimisme masyarakat Aceh usai menghadapi bencana semacam
itu, menurut Presiden, tidak hanya menjadi contoh bagi warga Indonesia
yang lain, namun juga oleh warga negara-negara lainnya.
"Saya melihat dengan semangat masyarakat di Aceh, dengan optimisme
masyarakat di Aceh, kondisi sangat-sangat berat itu bisa diselesaikan
sendiri, yang tentu saja dengan bantuan dari pemerintah dan dari luar
semuanya. Saya kira dunia juga melihat itu," ujar Presiden Jokowi.
Pada 26 Desember 2004 wilayah berjulukan Serambi Makkah itu dilanda
gempa diikuti gelombang pasang air laut (tsunami) yang menerjang banyak
tempat di kawasan pantai, sehingga Provinsi Nanggroe Darussalam (kini
Provinsi Aceh) luluh lantak dan ratusan ribu warganya meninggal dunia.
Berkaitan dengan masih tersisanya trauma psikologis di masyarakat
Aceh, Presiden Jokowi mengemukakan, mereka sudah didampingi tim
psikolog.
"Saya kira itu fakta bahwa mereka trauma, tapi waktu kita lihat
lagi ke kampung-kampung, di sana mereka sudah tidak trauma lagi, secara
umum sudah normal," demikian Presiden Jokowi. (WDY)
Masyarakat Aceh Sudah Bangkit
Sabtu, 26 Desember 2015 22:09 WIB