Jakarta (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali masuk dalam dua nominasi yakni "culture and change" dan "innovation award" pada Pekan Budaya Bank Indonesia 2015.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati, di Jakarta, Rabu, menjelaskan bahwa masuknya nominasi tersebut lahir dari budaya yang diterapkan melalui nilai-nilai strategis pada bank sentral itu.
"Kalau betul-betul nilai-nilai strategis Bank Indonesia dilakukan oleh internal maka kami bisa melakukan tugas dengan baik," katanya ditemui pada pembukaan "Culture Fair" Bank Indonesia 2015.
"Culture and Change Award" diberikan kepada satuan kerja dan kantor perwakilan yang melakukan perubahan terhadap transformasi di bank sentral itu.
Dia menjelaskan, BI Bali menonjolkan empat program yakni "one information a day" yang mencakup empat kegiatan di yaitu "sikat" atau berbagi pengetahuan antarunit terkait pekerjaan dan tema transformasi, "sangkep" atau berbagi pengetahuan dalam unit terkait pekerjaan, "transformasi berbinar Bali" atau saling berbagi pengetahuan dan informasi pada satuan kerja melalui media sosial dan berbagi cerita melalui Blink.
Selain itu program "better, faster dan cheaper" atau dikenal dengan 3R yang memberikan keleluasaan kepada bawahan untuk memberikan tanggapan terkait kelebihan atau kelemahan terkait prgram kerja atasan tanpa menuliskan nama, adanya pemilihan pegawai terbaik tiap bulan dan efisiensi baik dalam hal pekerjaan maupun biaya.
Gerakan inovasi muda atau "young Innovation" juga lahir dari program 3R itu di antaranya pengenalan edukasi dilihat, diraba dan diterawang (3D) Rupiah dalam aplikasi Android dan "paperless society" atau mendorong penggunaan teknologi informasi untuk mengurangi penggunaan kertas salah satunya melalui surat elektronik.
Dua program terakhir yakni implementasi nilai strategis yakni tepat waktu atau "ontime" dan "memimpin dengan contoh" salah satunya melalui kedekatan pimpinan dan apresiasi terhadap pegawai.
Pada nominasi itu, BI Bali bersaing dengan 21 peserta yang terdiri dari sembilan kantor perwakilan dan 12 satuan kerja di tingkat pusat.
Selain nominasi "culture and change" itu, BI Bali juga masuk nominasi untuk kategori penciptaan inovasi yaitu pengenalan edukasi keaslian Rupiah melalui 3D pada aplikasi berbasis Android.
Karya tersebut merupakan hasil kreasi para pegawai di BI Bali yang diklaim pertama di Indonesia.
"Ini inovasi karena tenaga kita terbatas untuk sosialisasi dari satu tempat ke tempat lain. Ini (sosialisasi 3D Android) belum banyak dilakukan oleh yang lain," katanya.
Pada kategori inovasi yang masuk dalam kategori layanan eksternal itu, BI Bali bersaing dengan sembilan satuan kerja baik kantor perwakilan dan pusat.
Adapun kriteria penilaian nominasi tersebut di antaranya menyangkut keasilan karya, manfaat dan dampak terhadap masyarakat dan kemudahan mengaplikasikan inovasi itu.
"Culture Fair" Bank Indonesia tersebut dilaksanakan di Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta yang diikuti oleh seluruh satuan kerja baik di tingkat pusat maupun kantor perwakilan di seluruh Indonesia.
Culture Fair itu dibuka langsung oleh Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo didampingi jajaran setempat. (WDY)