Denpasar (Antara Bali)- Kerajinan akar pohon yang diformat unik khas Pulau Bali, banyak diminati konsumen asing, karena merupakan produk antik untuk barang koleksi dan bisa menjadi komoditi artistik guna dijual kembali ke negara masing-masing.
"Sudah sekitar lima tahunan kami membuka usaha dari bahan baku kerajinan akar dan peminatnya tidak pernah sepi. Rata-rata pembeli dari konsumen asing yang sedang liburan atau tinggal di Bali," kata Diego, pemilik usaha art furniture di Kerobokan, Denpasar, Selasa.
Dikatakannya, semula usaha keluarganya adalah `handicraft` biasa dengan bahan kayu pada umumnya. Bisnis itu sudah dijalankan bertahun-tahun, namun dengan omzet yang stagnan. Baru sejak lima tahun lalu, usaha dialihkan dengan mengganti bahan baku menggunakan akar pohon.
"Hasil kerajinan menjadi artistik dan terlihat sebagai barang seni yang membuat laju usaha kerajinan akar pohon itu mulai banyak dilirik konsumen," ujarnya.
Peminat kerajinan dari akar pohon itu tidak hanya tinggal di wilayah Denpasar, namun tidak jarang juga berasal dari Nusa Dua, Ubud, Sanur dan wilayah lain yang banyak dihuni para ekspatriat.
Hingga kini, peminat kerajinan ini memang didominasi orang asing, dan barang kerajinan difungsikan sebagai ornamen di vila. Sering pula ada orang asing yang memesan untuk dijual kembali di negaranya, karena produk ini memiliki tampilan yang `lain`.
Kalau memesan untuk dikirim ke luar negeri, maka dikemas dalam kontainer supaya tanpa cacat sampai di negara tujuan. Negara-negara yang pernah menjadi tujuan pengiriman produk kerajinan itu antara lain Australia, Amerika Serikat, Italia, dan beberapa negara lain.
Mengenai bahan baku, ucap Diego, didatangkan dari luar Bali, yakni dari wilayah Jember, Bojonegoro atau Situbondo yang terletak di Jawa Timur. Dahulu, biasanya ada salah seorang karyawan yang berangkat ke Jawa untuk memesan bahan baku.
"Namun belakangan tinggal menghubungi dan memesan saja, maka bahan baku akar pohon itu akan diantarkan ke Bali," ujarnya.
Setelah bahan baku sampai, karyawan akan memotong sesuai bentuk yang diinginkan dan dibersihkan. Ketika akar pohon sudah dibentuk dan dibersihkan, maka akan difernis supaya kelihatan mengkilat namun tetap mempertahankan kealamiannya.
Akar pohon itu selanjutnya bisa dijadikan hiasan dinding, bangku taman, kursi, meja, dan berbagai barang kerajinan sesuai pesanan pembeli. Kalau dibentuk menjadi meja, maka tinggal menambahkan kaca di permukaan kayu. Harga barang kerajinan dari bahan akar pohon itu mencapai Rp500 ribu hingga Rp3 juta.
"Produk ini adalah kerajinan, jadi tidak takut ada kekhawatiran ada pesaing. Mungkin sama-sama bahan baku dari akar kayu, tapi hasil akhirnya sangat mungkin berlainan. Kami juga sering menyediakan bahan baku saja, mengenai bentuk disesuaikan dengan keinginan pembeli," kata Diego. (WDY)