New York (Antara Bali) - Harga minyak dunia merosot ke posisi terendah
baru multi-tahun pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena pertemuan OPEC
pekan lalu yang tidak melakukan apa-apa terus membebani
pasar minyak bumi.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate
(WTI) untuk pengiriman Januari merosot 14 sen menjadi berakhir pada
37,51 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari, turun 47 sen
menjadi menetap di 40,26 dolar AS per barel di perdagangan London.
Sebelumnya Brent telah jatuh di bawah 40 dolar AS untuk pertama kalinya
sejak Februari 2009.
Itu merupakan sesi kedua berturut-turut kedua kontrak acuan ditutup
pada tingkat terendah mereka sejak bulan itu hampir tujuh tahun yang
lalu.
Harga minyak jatuh pada awal sesi setelah data perdagangan Tiongkok
yang lemah menggarisbawahi kekhawatiran tentang pelambatan pertumbuhan
global. Tetapi harga menguat kembali ke dalam sebagian wilayah positif
hari itu, sebuah tanda beberapa pedagang berpikir bahwa posisi terendah
telah tercapai.
Harga minyak telah defensif sejak Jumat lalu, ketika Organisasi
Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tidak mengambil tindakan pada
produksi untuk mengatasi kelebihan pasokan yang telah menekan harga
selama lebih dari satu tahun.
Para analis telah mengkritisi hasil itu sebagai tanda perselisihan di dalam kartel.
"Setelah keputusan OPEC -- atau yang menjadi kebingungan -- pekan
lalu, pertanyaannya adalah tidak jika ketika itu ini akan terjadi," kata
analis ETX Capital, Daniel Sugarman, mengacu ke penurunane terbaru
Brent di bawah 40 dolar AS.
Analis mengatakan pasar bisa bersiap untuk kemunduran lagi setelah
rilis data persediaan minyak AS pada Rabu. Laporan ini diperkirakan akan
menunjukkan persediaan minyak mentah dan pasokan minyak pemanas rumah
lebih tinggi, sebagian karena cuaca hangat tidak pada musimnya telah
menekan permintaan pemanas di AS. (WDY)
Harga Minyak Dunia Capai Terendah Baru Multi Tahun
Rabu, 9 Desember 2015 11:27 WIB