Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni memimpin sidang parade 588 calon Bintara Prajurit Karier (Caba PK) TNI AD Reguler Pria Gelombang II Tahun Anggaran 2024 tingkat panitia daerah (Panda) Denpasar di Aula Supardi Makodam IX/Udayana, Rabu.
Pangdam Zamroni menyampaikan Pimpinan TNI AD selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Prajurit, dengan terus melakukan pembenahan dalam setiap pelaksanaan Rekruitmen Calon Prajurit.
Dia mengatakan proses rekruitmen harus dilakukan secara transparan dengan penilaian kompetensi yang objektif.
"Calon yang memiliki kesiapan fisik, mental dan karakter unggul harus menjadi prioritas," katanya.
Menurutnya sidang parade merupakan tahapan yang sangat penting, dalam proses seleksi Calon Bintara TNI AD.
Tujuannya adalah untuk memilih putra-putra terbaik bangsa, selanjutnya akan dididik menjadi Bintara TNI AD yang berkarakter, untuk itu kepada Panitia Sidang, Pangdam berpesan agar benar-benar bertindak profesional, obyektif, dan tidak mengabaikan hati nurani dalam memberikan penilaian sehingga akan mendapatkan Calon Prajurit yang benar-benar berkualitas.
Pangdam berpesan supaya menghindari pelanggaran Werving. Apabila ada oknum panitia, atau di luar panitia yang terlibat, akan ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku. Pelanggaran selama proses Werving tidak hanya menodai citra TNI, tetapi juga merugikan TNI dalam upaya penyiapan Sumber Daya Manusia yang profesional.
Sidang Parade Panda Denpasar kali ini, diikuti sebanyak 588 orang, berasal dari wilayah Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB), Yang nantinya apabila dalam sidang Parade sudah dinyatakan lulus, para calon akan mengikuti tahapan tes selanjutnya di tingkat pusat.
Sementara itu secara terpisah, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana, Kolonel Inf Agung Udayana menyampaikan bahwa proses seleksi ini merupakan wujud komitmen TNI AD, khususnya Kodam IX/Udayana, untuk memastikan bahwa calon prajurit yang terpilih benar-benar berkualitas dan memiliki kemampuan sesuai standar yang ditetapkan.
Kolonel Agung menambahkan, pihaknya memastikan tidak ada ruang untuk praktik kecurangan, nepotisme, atau pungutan liar dalam proses seleksi.
“Kami mengedepankan prinsip bersih, transparan dan humanis. Semua peserta memiliki peluang yang sama, tanpa ada perlakuan istimewa,” katanya.
Kapendam menjelaskan seleksi dilakukan secara berjenjang, mulai dari pemeriksaan administrasi, kesehatan, jasmani, hingga sidang parade. Calon yang lolos sidang parade akan melanjutkan ke tahap berikutnya.
Kegiatan ini mencerminkan komitmen Kodam IX/Udayana dalam mendukung pembinaan personel TNI AD yang profesional, modern, dan adaptif terhadap tantangan masa depan.
Kegiatan ini mencerminkan komitmen Kodam IX/Udayana dalam mendukung pembinaan personel TNI AD yang profesional, modern, dan adaptif terhadap tantangan masa depan.