Negara (Antara Bali) - Polres Jembrana mendeteksi ada tiga TPS yang rawan saat pemungutan suara Pilkada, sehingga mendapatkan pengamanan ekstra dibanding TPS lainnya.
"Tiga TPS itu, dua di Kecamatan Pekutatan dan satu di Kecamatan Melaya. Jika di TPS lain, kami tempatkan satu anggota, di tiga TPS tersebut kami tugaskan dua anggota," kata Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Djoni Wahyudi, usai apel gelar pasukan gabungan Polri dan TNI untuk pengamanan Pilkada, di Negara, Sabtu.
Saat memberikan pengarahan dalam apel gelar pasukan tersebut, ia mengingatkan seluruh anggota di lapangan untuk cepat tanggap terhadap situasi, dengan segera melaporkan segala potensi kerawanan di lapangan sesuai jenjang yang ditentukan.
Menurutnya, meskipun sampai saat ini tahapan Pilkada Jembrana berjalan aman dan lancar, kewaspadaan tetap harus dijaga, khususnya menjelang, saat dan sesudah pemungutan suara.
Untuk distribusi logistik ke seluruh TPS ia mengatakan, dilakukan penjagaan dan pengawalan ketat, dengan menempatkan dua anggota Polri di truk pengangkut logistik.
"Truk pengangkut logistik Pilkada ada lima unit yang menuju lima kecamatan, selain dua anggota bersenjata yang ikut dalam truk tersebut, kami juga melakukan pengawalan di depan maupun belakang truk," ujarnya.
Dengan berbagai persiapan tersebut, ia mengaku, pihaknya siap mengamankan Pilkada di Kabupaten Jembrana, dengan mengerahkan ratusan personil.
"Apel ini untuk mengecek kesiapan personil serta peralatannya. Dari sini bisa dilihat, seluruhnya sudah siap untuk mengamankan Pilkada," katanya.
Selain Polri, TNI juga mengerahkan pasukan untuk membantu pengamanan, termasuk dari unsur pasukan tempur yang siap digerakan setiap saat.
"Pasukan tempur siap bergerak setiap saat. Latihan pembebasan sandera oleh teroris beberapa hari lalu, juga dalam rangka persiapan pengamanan Pilkada," kata Komandan Kodim 1617 Jembrana Kolonel Inf. Sansan Iskandar.(GBI)