Kejuaraan "Freestyler" Pertama Asia Digelar di Bali

Denpasar (Antara Bali) - Kejuaraan internasional balap "freestyler" pertama kali di Asia akan digelar di Denpasar dalam ajang "Surya 12 Motoriders Powercross 7 Championship Series 2010" seri VII, Sabtu (13/11).

"Kejuaraan internasional 'freestyler' adalah yang pertama kalinya dilaksanakan di Indonesia, bahkan di Asia," kata Ketua Penyelenggara "Surya 12 Motoriders Powercross 7 Championship Series 2010" Dira Sulanjana di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan, para pebalap freestyler dari tiga benua akan unjuk kebolehan di seri terakhir yang akan dilaksanakan di Sirkuit Hayam Wuruk, Denpasar, Bali.

Para pebalap tersebut berasal dari Australia, Selandia Baru, Eropa dan Amerika Serikat yang dipastikan jumlahnya sebanyak tujuh orang.

"Ada tujuh freestyler internasional yang memastikan ikut dalam kejuaraan nanti. Mereka berasal dari beberapa negara di benua Australia, Eropa dan Amerika," ujarnya.

Tidak hanya dari luar negeri, ucapnya, freestyler asal Indonesia pun tidak mau kalah untuk unjuk kebolehan. Freestyler dari Indonesia sebanyak empat orang, salah satu di antaranya adalah Alexander Wiguna.

Dia menjelaskan, ukuran kejuaraan freestyler tersebut bertaraf internasional itu menghadirkan juri terbaik dalam bidangnya yang berasal dari Australia. Selain itu, dihadirkan pula juri dari IMI pusat dan komunitas freestyler.

"Nantinya para freestyler itu akan menunjukkan kemampuannya masing-masing selama satu menit dengan menampilkan delapan trik dan tentunya ditunjang sarana sirkuit yang memadai," ujarnya.

Pihaknya menyediakan dua tempat untuk loncat dan mendarat para freestyler sehingga akan berlangsung dari dua arah, katanya.

"Kami berharap kejuaraan ini mendapatkan perhatian pihak IMI sehingga tersedia kalender khusus untuk pelaksanaan ke depannya," katanya.

Steve, juri freestyler dari Australia mengatakan, ada beberapa hal yang dinilai dalam kejuaraan tersebut, antara lain teknik, tingkat kesulitan triknya dan juga sambutan dari penonton.

Sementara Ketua IMI Bali Andy Susanto berharap acara dan kejuaraan tersebut bisa dijadikan sebagai ajang pembelajaran bagi para pebalap motocross di Bali sehingga muncul bibit baru.

"Kami pun berharap untuk pelaksanaan nanti dilakukan dengan persiapan yang lebih baik dan tidak terlalu terburu-buru," katanya.(*)