Denpasar (Antara Bali) - Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Bali mencetak tenaga pendidik berkualitas dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) menghadapi masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Kami di IKIP PGRI Bali sudah siap menghadapi kondisi itu, hanya saja sekarang tergantung kepada mental para calon pendidik yang ada," kata Rektor IKIP PGRI Bali Dr I Made Suarta, SH,MHum di Denpasar Rabu.
Ia seusai memimpin upacara Hari Guru Nasional dan HUT ke-70 PGRI mengatakan, menghadapi MEA yang akan dimulai di penghujung tahun 2015, maka perlu kesiapan sumber daya manusia yang kompenten dan mampu berkompetisi.
Perguruan Tinggi swasta yang dipimpinannya ini jauh sebelumnya sudah melakukan pembenahan kurikulum, memperbanyak mata kuliah bahasa Inggris, dari dua satuan kredit semester (SKS) menjadi empat, begitu pula pada masalah komputer.
Pendidikan karakter di IKIP PGRI Bali sudah lama diberikannya, karena mempunyai kepedulian untuk ikut menyiapkan SDM dalam menghadapi MEA, disamping melakukan kerjasama dengan pihak luar negeri.
Suarta mengatakan, pihaknya juga pernah menjadi tuan rumah kegiatan bertaraf internasional yakni berupa seminar dan workshop membahas tentang Peran Profesi Konseling yang pesertanya datang dari negara anggota ASEAN.
Kegiatan seperti itu diharapkan akan mampu meningkatkan kompetensi konselor dalam melaksanakan konseling untuk menyiapkan SDM yang bermutu menghadapi persaing dalam masyarakat ASEAN, tambah Suarta.
"Sebagai konskwensi pemberlakuan MEA akan terjadi arus bebas pasar tenaga kerja Kondisi tersebut merupakan peluang besar sekaligus sebagai tantangan, oleh sebab itu tergantung kepada kita menyikapinya," kata Suarta.
Suarta seusai membacakan sambutan Ketua Umum PGRI Sulistyo, menyatakan sependapat bahwa peran guru memiliki peran penting dalam membangun bangsa melalui peningkatan mutu pendidikan sekaligus mencerdaskan masyarakat. (NWD)
IKIP PGRI Siap Cetak SDM Hadapi MEA
Rabu, 25 November 2015 14:29 WIB
Kami di IKIP PGRI Bali sudah siap menghadapi kondisi itu, hanya saja sekarang tergantung kepada mental para calon pendidik yang ada