Negara (Antara Bali) - Senjata bagi aparat dari TNI dan Polri yang berjaga di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana ditambah dengan senapan laras panjang, untuk mengantisipasi teroris.
"Meskipun penjagaan di sini sudah rutin, tidak ada salahnya lebih diperketat lagi, termasuk dengan menambah senjata bagi pasukan," kata Komandan Kodim 1617 Jembrana Letnan Kolonel Infantri Sasan Iskandar, yang mengecek pengamanan di Pelabuhan Gilimanuk, Senin.
Ia tidak menampik, peningkatan kewaspadaan tersebut berkaitan dengan aksi terorisme di Paris, Perancis, serta beberapa negara lainnya.
Namun menurutnya penjagaan yang ketat di pos-pos keamanan tersebut masih kurang, karena di Gilimanuk tidak ada Pos Imigrasi untuk memeriksa orang asing yang masuk ke Bali, lewat pelabuhan tersebut.
"Kalau ada pos imigrasi, pemeriksaan di pelabuhan ini bisa lebih maksimal lagi. Tanpa menuduh, siapa saja bisa menjadi teroris termasuk orang asing," ujarnya.
Ia mengatakan, lalu lalang orang asing yang lewat Pelabuhan Gilimanuk sebenarnya cukup banyak, sehingga sudah saatnya dibuka Pos Imigrasi.
Sedangkan Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Komisaris I Nyoman Wirya Sucipta mengatakan, pihaknya meningkatkan pemeriksaan terhadap barang, kendaraan dan penumpang untuk mengantisipasi masuknya bahan peledak, senjata api maupun senjata tajam ke Bali.
Selain di Pelabuhan Gilimanuk, pemeriksaan berlapis juga dilakukan di jalan raya sepanjang Kabupaten Jembrana, yang juga melibatkan aparat gabungan.(GBI)