Denpasar (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali berencana menambah sekitar 70 hektar lahan pertanian yang menghasilkan padi organik di Subak Pulagan, Kabupaten Gianyar.
"Kami berencana mengembangkan lagi di Pulagan awal Januari 2016 dengan demplot 70 hektare," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, pengembangan lanjutan itu berkaca dari sukses produksi padi organik yang sebelumnya diinisiasi bank sentral tersebut pada lahan seluas 10 hektare pada lahan subak yang sama yakni di Subak Pulagan.
Pengembangan itu dilakukan mengingat komoditas beras kerap menyumbang inflasi karena harga beras kerap mengalami kenaikan.
Upaya padi organik juga diharapkan meminimalkan penggunaan pupuk kimia yang kian mengkhawatirkan bagi kesehatan dan tidak produktif untuk hasil pertanian.
Sebelumnya BI memanen 6,8 ton per hektar atau lebih tinggi dibandingkan panen sebelumnya sebanyak 5,4 ton per hektar yang menggunakan pupuk kimia.
Sedangkan pada areal sawah yang menggunakan metode semiorganik dari 24 titik pengubinan pada areal yang kurang optimal didapatkan hasil 8,7 ton per hektar dan area yang optimal dengan hasil 11,2 ton per hektare.
Penanaman padi tersebut menggunakan metode sistem intensifikasi pertanian atau "SRI" berbasis microbacter alfafa (MA-11) pada 7 Juli 2015 dengan 777 orang penanam secara serentak pada lahan seluas 10,07 Ha dan sekaligus tercatat sebagai rekor MURI yaitu penanaman seluas 10,07 Ha dalam waktu sehari.
Microbacter alfafa, ucap dia, tidak mengandung unsur kimia sehingga unsur hara tanah dapat dikembalikan, makhluk-makhluk hidup seperti cacing dan belut dapat hidup kembali.
MA 11 diaplikasikan baik pada tahap pengolahan tanah maupun pada pemeliharaan dan pembasmian hama.
Sedangkan SRI adalah metode dengan keunggulan hemat penggunaan bibit dan air sampai dengan 20-30 persen dan benih yang dibutuhkan pun hanya lima hingga tujuh kilogram per hektare yang jauh lebih hemat dari metode konvensional sebanyak 50 kilogram per hektare. (WDY)
BI Bali Tambah 70 Hektar Pertanian Organik
Jumat, 6 November 2015 14:06 WIB