Jakarta (Antara Bali) - Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Jakarta,
Agung Laksono menyatakan penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas)
merupakan jalan terbaik mencapai rekonsiliasi partai beringin.
"Kita mengupayakan rekonsiliasi, tapi implementasinya seperti apa
ini yang masih kita cari. Ujungnya tentu pada terselenggaranya Munas
Golkar, sesuai rekomendasi mahkamah partai dan merupakan jalan terbaik
yang bisa menyelesaikan masalah menyeluruh," ujar Agung Laksono seusai
menghadiri acara Silaturahmi Nasional Golkar di Kantor DPP Golkar,
Jakarta, Minggu malam.
Agung menyatakan tidak mempersoalkan jika penyelenggaraan munas
dilakukan tahun depan, yang terpenting bagi dia saat ini adalah
membangun komunikasi dengan Aburizal Bakrie demi persatuan dan
kesuksesan dalam pilkada serentak.
Menurut Agung hingga kini, baik dirinya maupun Aburizal masih
memiliki posisi sebagai Ketua Umum Golkar, sebab meski putusan Mahkamah
Agung telah ke luar, namun hingga saat ini Menkumham belum membatalkan
surat kepengurusan Golkar versi Munas Jakarta.
Namun Agung menekankan bahwa dirinya dan Aburizal tidak terlalu mempersoalkan kondisi tersebut. "Yang penting adalah niatnya untuk bersatu," ujarnya.
Di sisi lain Agung Laksono menyatakan proses hukum berupa kasasi
yang dilayangkan pihaknya saat ini bukan tidak mungkin dihentikan jika
memang diperlukan.
Sementara itu Ketua Umum Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie
mengatakan dirinya bersama Agung Laksono sepakat akan mengikuti anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga partai dalam proses rekonsiliasi. "Nanti kami akan bertemu lagi, kita bersama-sama menentukan,
membahas sampai selesai," ujar Aburizal Bakrie, seusai Silatnas Golkar.
Baik Agung dan Aburizal pun menyepakati penggunaan Kantor DPP Golkar secara bersama-sama. Acara Silatnas Golkar digagas perwakilan dua kubu di internal
Golkar yakni Nurdin Halid dan Yorrys Raweyai, sebagai langkah awal
rekonsiliasi kader.
Acara ini dihadiri sejumlah kader Golkar seperti Jusuf Kalla,
Luhut Binsar Pandjaitan, Aburizal Bakrie, Agung Laksono, Agus Gumiwang
Kartasasmita, Idrus Marham, Zainuddin Amali, Titiek Soeharto, Nurdin
Halid, Tantowi Yahya, Fadel Muhammad, Setya Novanto, Fahmi Idris, Priyo
Budi Santoso, Leo Nababan, Yorrys Raweyai, Popong Otje Djundjunan, Siti
Hardijanti Rukmana, Nurul Arifin dan ratusan kader lain. (WDY)
Munas Jalan Terbaik Golkar
Senin, 2 November 2015 10:07 WIB