Gianyar (Antara Bali) - Ratusan wisatawan mancanegara mulai berdatangan untuk menyaksikan upacara "Pelebon" atau ngaben Ida Dwagung Peliatan, Raja Puri Agung Peliatan IX di Perkampungan Seniman Ubud, Kabupaten Gianyar, Selasa.
Mereka mengenakan busana adat Bali berbaur dengan masyarakat setempat yang mulai memadati sekitar Puri Peliatan, Ubud, sekitar 25 km timur laut Denpasar.
Beberapa turis yang datang tanpa mengenakan busana adat Bali, meski tanpa ada yang menyuruh langsung mencari kain yang banyak dijual toko di sekitar lokasi tersebut.
Selain itu juga banyak pedagang kain keliling di sekitar tempat itu yang menyediakan berbagai jenis kain dan baju adat Bali.
Ni Putu Sri Hardiasih (35), seorang pedagang kain keliling mengaku, kain, destar dan baju adat Bali baik untuk pria dan wanita yang dijanjakan sudah banyak yang laku.
Konsumennya khusus wisatawan asing yang akan menyaksikan upacara pelebon yang tergolong besar dan langka. Barang dagangan yang dijanjakan harganya bervariasi antara Rp40.000 hingga Rp50.000 per lembar.
"Saya sengaja membawa banyak persediaan kain dan baju adat Bali untuk berbagai ukuran, baik wanita maupun pria," ujar Hardiasih.
Selain Hardiasih juga tampak puluhan pedagang kain lainnya berkeliling di sekitar tempat kegiatan yang semakin padat pengunjung.
Mereka selain sekedar hanya untuk menonton, juga ribuan warga dari tiga desa adat yang siap menyukseskan upacara pengabenan berskala besar tersebut.
Menurut panitia kegiatan tersebut Tjokorda Ariasa sebanyak 6.500 kepala keluarga (KK) dari Desa adat Tegallalang, Desa Adat Padang Tegal dan Desa Adat Peliatan dikerahkan untuk menyukseskan upacara tersebut.
Masing-masing warga dibagi dalam kelompok-kelompok kecil beranggotakan 10-15 orang dengan tugas dan tanggung jawab yang sudah diatur sedemikian rupa.
Tugas warga dalam jumlah banyak itu antara lain menggotong tempat mengusung jenazah bertingkat sebelas dengan tinggi 25,5 meter dan lembu setinggi 9,5 meter dari rumah duka ke kuburan (setra) Dalem Puri Ubud yang berjarak sekitar dua kilometer.
Perjalanan bade dan lembu itu diiringi dengan alunan instrumen gamelan yang bertalu-talu, sehingga akan menambah semarak suasana.(*)