PBB, New York (Antara Bali/Xinhua-OANA) - Pertemuan ke-70 Sidang Majelis Umum PBB mengakhiri Debat Umum tingkat-tinggi tahunannnya pada Sabtu (3/10), dan menuntaskan pembahasan mengenai sangat banyak masalah, termasuk perubahan iklim, perdamaian dan pembangunan.
Selama lebih dari satu pekan, lebih dari 120 kepala negara dan pemerintah berpidato di Sidang Majelis Umum mengenai tempat "the Uniter Nations at 70 -- a news commitment to action". Mereka meneyrukan tindakan terpadu guna memerangi masalah yang paling mendesak yang dihadapi masyarakat internasional.
Tiongkok telah berjanji akan memberi sumbangan guna memperkuat pemeliharaan perdamaian PBB dengan membentuk pasukan polisi permanen pemelihara perdamaian dan membuat pasukan cadangan pemelihara perdamaian, yang terdiri atas 8.000 personel.
Krisis Suriah, fanatisme dan terorisme, krisis migrasi dan pengungsi telah menjadi sorotan dalam beberapa pertemuan tingkat-tinggi di sisi Debat Umum, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi. Para pemimpin dunia menyampaikan komitmen untuk mengkoordinasikan upaya guna melakukan tindakan.
Sidang tersebut adalah organ utama penyampaian pendapat di badan dunia itu. Sidang tersebut, yang terdiri atas semua 193 anggota, menyediakan forum yang unik bagi pembahasan banyak pihak dalam spektrum penuh semua masalah internasional.
Sidang Majelis Umum PBB mengadakan pembahasan rutin secara intensif dari September sampai Desember setiap tahun. Pada awal masing-masing sidang reguler, seringkali diisi dengan pidato kepala negara dan pemerintah untuk menyampaikan pandangan mereka mengenai masalah internasional yang paling mendesak. (WDY)