Semarang (Antara Bali) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyarankan
agar gaji Presiden Republik Indonesia dan anggota DPR RI dikurangi
beberapa persen sebagai salah satu upaya mengatasi krisis ekonomi akibat
terus melemahnya nilai tukar rupiah.
"Saya usul agar gaji presiden dan DPR dikurangi, bukan justru minta
naik pada kondisi perekonomian seperti saat ini," katanya di Semarang,
Minggu.
Ganjar mengaku tidak setuju dengan adanya usulan kenaikan gaji
Presiden dan anggota DPR RI yang diutarakan sejumlah kalangan karena
menilai hal tersebut tidak tepat serta kurang bijaksana.
Menurut Ganjar, para anggota DPR RI seharusnya malu jika dalam
kondisi krisis ekonomi justru mendapatkan kenaikan gaji beserta
tunjangan-tunjangan yang lain.
"Kalau saya malu lah, masak bicara soal pendapatan individual di tengah kondisi ekonomi seperti sekarang," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Ganjar berpendapat bahwa kenaikan gaji Presiden dan anggota DPR RI
itu bisa diusulkan kembali jika kondisi perekonomian di Indonesia sudah
membaik serta nilai tukar rupiah menguat.
"Nanti kalau kondisi ekonomi sudah membaik bisa diusulkan kembali,
tidak harus sekarang, apalagi Bapak Presiden sudah mengambil sikap (atas
usulan kenaikan gaji)," kata mantan anggota DPR RI selama dua periode
itu.
Lebih baik, kata Ganjar, pemerintah fokus pada upaya menstabilkan
kondisi perekonomian dengan memberdayakan berbagai bentuk usaha mikro
kecil menengah (UMKM).(WDY)
Ganjar Sarankan Gaji Presiden-DPR Dikurangi Atasi Krisis
Minggu, 20 September 2015 21:42 WIB