Denpasar (Antara Bali) - Ibunda mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bali Bagus Ngurah Rai, SH, MM, Ratu Ibu Ayu Sihsri (85) berpulang akibat menderita penyakit menua setelah sebelumnya sempat dua kali menjalini operasi di rumah sakit.
"Beliau menghembuskan nafas terakhir pada hari Selasa (8/9) sekitar pukul 21.00 waktu setempat," tutur Bagus Ngurah Rai didampingi kakaknya Dr. Bagus Ngurah Putu Arhana Sp.A (K) di Pasraman Puri Puncak Banjar Gaji, Desa Dalung, Kabupaten Badung, Jumat.
Almarhum meninggalkan dua putra, seorang putri, tujuh cucu dan dua kompyang. Rangkaian ritual pengabenan yakni penyiraman (memandikan jenazah) akan dilaksanakan pada hari Senin (14/9) sekitar jam 12.00 Wita.
Ritual pelebon (pengabenan) dilakukan di Setra Adat Padang Luwih pada hari Kamis (17/9) berangkat dari rumah duka sekitar jam 09.00. Jenazah diusung dalam bade (keranda jenazah) dilengkapi lembu warna putih yang sepenuhnya mendapat dukungan dari warga Desa Adat Padang Luwih dan warga sekitarnya.
Almarhum semasa hidupnya mendampingi suami Bagus Made Wena yang telah meninggal tahun 2000 yang kini berstana Betara Ratu Kawit dikenal sebagai sosok wanita pekerja dan pantang menyerah.
Dr. Bagus Ngurah Putu Arhana Sp.A (K), penglisir (tokoh) Puri Puncak menuturkan, almarhum yang selalu tampil bersahaja mempunyai sifat tulus iklas yang senantiasa mengajak putra-putrinya untuk selalu mendekatkan diri kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa.
"Beliau sangat gigih ikut berjuang mendampingi suami dalam masa pergolakan mempertahankan kemerdekaan RI hingga terwujudnya Monumen Perjuangan Bangsal (MPB) di Pertigaan Gaji, Desa Dalung Kabupaten Badung," tutur Dr. Bagus Ngurah Putu Arhana Sp.A.
MPB menjadi saksi bisu dalam mengenang puncak Pertemuan Gerakan Bawah Tanah Perang Kemerdekaan RI di Bali, 16 Agustus 1945, atau 70 tahun yang silam.
Monumen yang kini berdiri kokoh di tempat bersejarah itu sebagai simbul adanya reaksi keras yang dilakukan para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Sosok Ratu Ibu Ayu Sihri mempunyai andil seperti para pejuang lainnya dalam merebut kemerdekaan RI dan terwujudkan perbaikan MPB yang dilakukan tahun 2008.
MPB merupakan salah satu dari 49 peristiwa di Bali sejak balatantara Jepang masuk ke Pulau Bali hingga penyerahan kedaulatan dari tangan penjajah Belanda ke Bangsa Indonesia selama kurun waktu 19 Februari 1942 hingga Desember 1949.
MPB tercatat pada peristiwa urutan ketujuh dari total 49 kejadian di Bali dan perang Puputan Margarana di Kabupaten Tabanan, 20 November 1946 menempati pada urutan ke 29.
Bagus Ngurah Rai selaku ketua panitia pelebon tersebut menjelaskan pelaksanaannya ritual pengabenan dilakukan sesederhana mungkin dan sangat ringkas. (WDY)