Denpasar (Antara Bali)--Gubernur Bali Made Mangku Pastika menaruh harapan besar terhadap para pejabat eselon dua (setingkat kepala dinas , badan dan kepala biro,red) yang telah menyelesaikan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat II.
Dia ingin para lulusan Diklatpim menjadi pemimpin perubahan yang lebih hebat saat kembali ke unit kerja masing-masing. Harapan itu disampaikannya saat menutup secara resmi pelaksanaan Diklatpim Tingkat II Angkatan ke-27 di Badan Diklat Provinsi Bali, Kamis (27/8).
Kepada para peserta yang berasal dari seluruh Indonesia, Pastika mengingatkan bahwa mereka adalah orang-orang yang beruntung karena menjadi pemimpin yang dibekali pendidikan dan pelatihan.
Berbeda halnya dengan pemimpin ormas,LSM atau sejenisnya. "Mereka tidak mendapat Diklat seperti ini. Tapi mereka bisa menjadi pemimpin berpengaruh dan sangat disegani oleh anggotanya," ujarnya.
Pastika mengibaratkan mereka sebagai sosok pemimpin growing wild. Dia berharap, pejabat birokrasi yang mendapat bekal ilmu kepemimpinan sangat lengkap tak kalah dengan mereka.
"Setelah lulus diklat, harus jadi lebih hebat dan berkualitas. Suara lebih lantang dengan intonasi jelas, jangan seperti nyamuk. Harus lebih berwibawa dan didengar oleh bawahan," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu Pastika juga menyinggung semangat perubahan yang diusung dalam Diklatpim kali ini.
"Pemimpin perubahan adalah mereka yang mampu mengelola perubahan demi kemajuan organisasi," tandasnya. Dia juga mengingatkan bahwa modal utama yang harus dimiliki oleh pemimpin perubahan adalah keberanian. "Perubahan hanya bisa dimulai oleh orang yang berani, dikawal oleh orang yang pintar dan diselesaikan orang yang tulus iklas," urainya.
Lebih dari itu, para pejabat juga diminta mengasah kepekaan terhadap perkembangan lingkungan birokrasi hingga lingkungan sosial politik. "Buka mata untuk melihat, buka telinga untuk mendengar, buka pikiran untuk berinovasi dan berkreasi serta buka hati untuk bersimpati dan berempati," kata Pastika.
Pada akhir pengarahannya, Gubernur Pastika menyampaikan selamat kepada peserta yang telah berhasil menyelesaikan seluruh rangkaian Diklatpim. "Saya menunggu program-program inovasi saudara. Kepada peserta dari luar Bali, aktulisasikan semua teori perubahan yang diperoleh selama Diklat," ucapnya.
Sementara itu,Plt. Kepala Lembaga Administrasi Negara RI DR. Adi Suryanto mengharapkan agar Diklatpim digarap lebih baik. Terlebih, Diklatpim Tingkat II yang diperuntukkan bagi pejabat setingkat eselon dua yang punya peran sangat strategis.
Dia tak menginginkan pelaksanaan Diklatpim terkesan asal-asalan sehingga muncul anggapan kalau seluruh pesertanya pasti lulus.
Selain itu, dia juga menantang para lulusan Diklatpim untuk berani menemukan masalah dan berusaha mencarikan solusinya. "Sudah tak jamannya lagi pemimpin menyimpan dan menutup-nutupi masalah," imbuhnya.
Semua lulusan Diklatpim diharapkan menjadi pemimpin perubahan ke arah yang lebih baik di daerah masing-masing. Adi Suryanto juga mengapresiasi perhatian Gubernur Pastika terhadap pelaksanaan Diklatpim. Katanya, tak semua kepala daerah memberi perhatian terhadap pelaksanaan Diklat.
Kepala Badan Diklat Provinsi Bali IB Sedawa melaporkan, Diklatpim II Angkatan ke-27 diikuti 60 peserta dari seluruh Indonesia.
Setelah menjalani Diklat selama empat bulan dengan pola dalam dan luar kampus, 57 orang dinyatakan lulus, 2 orang ditunda kelulusannya dan 1 orang belum mengikuti seminar labolatorium pimpinan karena sakit.
Peserta Diklatpim angkatan ini juga menyumbang dua unit bedah rumah. Penutupan Diklatpim ditandai dengan pemukulan gong dan penyematan pin Pelopor Perubahan. (WDY)