Tabanan (Antara Bali) - Penjabat Bupati Tabanan I Wayan Sugiada mengajak seluruh elemen masyarakat di lingkungan Pemkab Tabanan menjadikan peringatan HUT Ke-57 Provinsi Bali sebagai momentum berbenah diri.
"Jadikan momentum itu untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program pembangunan yang menyangkut berbagai aspek kehidupan," kata Penjabat Bupati Sugiada ketika memimpin apel peringatan HUT Ke-57 Provinsi Bali di Lapangan Alit Saputra, Jumat.
Ia mengharapkan peringatan HUT Pemprov Bali dapat menjadi suatu momentum yang mampu memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali, khususnya di Kabupaten Tabanan.
Provinsi Bali sejak tahun 1958 atau 57 tahun silam resmi menjadi daerah otonom dengan Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 sebagai dasar hukumnya. Untuk itulah, setiap tahunnya pada tanggal 14 Agustus dilaksanakan apel untuk memperingati kelahirannya.
Sebelumnya dibacakan sejarah terbentuknya Provinsi Bali. Peringatan hari jadi Provinsi Bali bagi seluruh komponen masyarakat Bali merupakan momentum historis untuk mengenang peristiwa terbentuknya Provinsi Bali 57 tahun silam serta memahami dinamika perjalanan kehidupan bermasyarakat.
Peringatan HUT kali mengusung tema "Melalui Hari Jadi Ke-57 Provinsi Bali, kita laksanakan revolusi mental dan mantapkan program pembangunan Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera".
Tema tersebut dijabarkan dalam tiga sektor utama pembangunan daerah, yakni pariwisata, pertanian dalam arti luas serta industri kecil dan menengah.
Sugiada menambahkan, ketiga sektor itu harus dikembangkan seimbang dengan sektor lainnya, karena selain bertujuan mengentaskan kemiskinan dan mewujudkan kemandirian masyarakat, juga diarahkan mampu menjawab persaingan global.
"Untuk menyukseskan pembangunan daerah Bali, partisipasi dan pengawasan masyarakat sangat diperlukan dalam mengawal program itu, agar efektif dan bermanfaat," ujarnya.
Upacara Bendera HUT Provinsi kali ini dirangkaikan dengan peringatan HUT ke 54 pramuka. Melalui hari pramuka diharapkan tidak hanya pembentukan karakter, tetapi mampu mendorong anak muda berani tampil, bicara di depan umum serta memantapkan komitmen membangun gerakan kepanduan sebagai integral dari pembangunan generasi muda Bali.
"Pendidikan kepramukaan merupakan pendidikan non-formal, yang bertujuan membentuk karakter kepribadian pemuda sebagai generasi penerus bangsa," ujar Penjabat Bupati I Wayan Sugiada. (WDY)