Tabanan (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali menggandeng Kamar Dagang dan Industri setempat untuk membangun dua rumah layak huni bagi warga miskin di Desa Angseri, Kabupaten Tabanan.
"Kami menyambut positif bantuan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang diberikan Kadin ini sebagai langkah awal untuk turut membantu mengentaskan kemiskinan di Bali," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat meninjau pembangunan bantuan dua rumah itu, di Tabanan, Sabtu.
Pada kesempatan itu, Sudikerta juga menyampaikan keprihatinannya karena di desa tersebut cukup banyak memiliki kepala keluarga miskin dan warganya banyak yang putus sekolah.
Oleh karena itu, ia meminta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait dapat memberikan fasilitas Kejar Paket kepada warga yang putus sekolah, sehingga mereka bisa memiliki ijazah dan nantinya mereka dapat memperoleh pekerjaan lebih baik dan meningkatkan taraf hidup mereka.
Sementara itu, keluarga yang memperoleh bedah rumah yaitu keluarga I Ketut Turun dan Made Jatu. Mereka yang tinggal berdekatan itu merasa terharu dan sangat senang mendapat bantuan bedah rumah tersebut.
Mereka menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemprov Bali dan Kadin Provinsi Bali atas bantuannya sehingga ia dan keluarganya dapat tinggal di rumah yang layak.
Turun dan Jatu tidak memilki mata pencaharian tetap, dan hanya bekerja sebagai pencari bambu dengan upah Rp50 ribu per hari, itupun tidak mereka dapatkan setiap hari. "Kadang saya kerja lima hari lalu tidak bekerja sampai 2 atau 3 bulan," ujar Jatu.
Kondisi rumah keluarga miskin ini benar-benar memprihatinkan. Dalam satu gubuk yang sudah reyot dan berlantaikan tanah tersebut mereka tinggal dengan seluruh anggota keluarganya, bahkan dapur mereka juga tergabung dengan kamar tidur mereka.
Rumah yang berlantai tanah ini juga tidak mempunyai sarana MCK dan listrik. Kedua kepala keluarga mereka sama-sama buta huruf sehingga peluang mencari pekerjaan yang lebih baik sangat kecil.
Sementara itu Kepala Dusun Munduk Lumbang I Made Hendrawan menambahkan terdapat 14 KK miskin yang masih tinggal di rumah tak layak huni di daerahnya.
Ia berharap akan lebih banyak lagi warganya yang bisa mendapatkan bantuan bedah rumah. Dipilihnya rumah Ketut Turun dan Made Jatu sebagai penerima bedah rumah sesi pertama karena kondisi rumah mereka paling parah dibanding dengan rumah yang lainnya.
Kepada kedua keluarga miskin itu juga diserahkan bantuan sepasang anak babi, uang tunai, dan sembako.
Di sisi lain, sampai akhir tahun 2015, Kadin Bali mencanangkan akan membangun 40 rumah layak huni. (WDY)
Pemprov Bali Gandeng Kadin Bangun Rumah Warga
Sabtu, 8 Agustus 2015 21:57 WIB