Jombang (Antara Bali) - Said Aqil Siradj berhasil kembali terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara aklamasi setelah memenangkan perolehan suara dalam putaran pemilihan calon Ketum organisasi massa berbasis agama Islam tersebut.
Dalam proses pemilihan Ketua Umum PBNU yang dimulai sejak pukul 22.00 WIB itu di Ruang Sidang Muktamar ke-33 NU yang terletak di alun-alun Jombang, Jawa Tumur, Kamis dini hari, Said Aqil memperoleh hasil suara tertinggi dibandingkan kandidat lainnya.
Perolehan tersebut dibacakan oleh perwakilan dari beberapa Pengurus Wilayah NU seperti Jawa Barat, Papua dan Aceh.
Dari informasi yang dihimpun Antara, total suara yang mengikuti pemilihan calon Ketua Umum PBNU tersebut adalah 417 suara yang merupakan pengurus wilayah dan cabang NU tanfidziah.
Berdasarkan penghitungan suara Said Aqil Siradj mendapat 287 suara, disusul oleh As'ad Ali Said yang memperoleh 107 suara dan Salahuddin Wahid dengan 10 suara.
Di tempat selanjutnya ada Hilmi Muhammadiyah 3 suara, Alam 1 Adnan 1 suara, Idrus romli 1 suara, Gus Mustofa Bisri 1 suara dan abstain 2 suara.
Dari hasil yang diperoleh, Said dan As'ad berhak melanjutkan ke putaran kedua dalam persaingan menjadi Ketua Umum PBNU.
Mundurnya As'ad ini, membuat Said menjadi Ketum PBNU dalam satu putaran pemilihan suara dalam proses pemungutan suara atau aklamasi.
Dalam sidang pemilihan Ketua Umum itu juga diberitakan Rais Aam terpilih Mustofa Bisri yang akrab dipanggil Gus Mus tetap tidak mau menjadi Rais Aam PBNU masa khidmat 2015-2020 yang akhirnya digantikan oleh KH. Ma'ruf Amin. (WDY)