Denpasar (Antara Bali) - Kinerja bank perkreditan rakyat (BPR) di Bali menunjukkan pertumbuhan positif terutama dari sisi kemampuan membiayai perekonomian di daerah pedesaan yang belum tersentuh oleh bank umum.
Hal itu dapat dilihat dari pertumbuhan kredit BPR periode triwulan II 2010 mencapai Rp425 miliar, kata Pimpinan Bank Indonesia Denpasar, Jeffrey Kairupan, dalam laporan kajian ekonomi regional Bali di Denpasar Sabtu.
Pinjaman yang diberikan usaha BPR di daerah ini secara komulatif mencapai Rp2,3 trilin atau jauh lebih besar dari jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun dalam periode yang sama hanya mencapai Rp2 triliun.
Ia mengatakan, kredit BPR yang tersalurkan dalam membiayai pembangunan ekonomi di daerah pedesaan itu, dipusatkan pada modal kerja dengan porsi penyaluran mencapai 53,7 persen diikuti kredit konsumsi 38,7 persen.
Sedangkan pinjaman investasi hanya tujuh setengah persen. Besar porsi pinjaman kepada sektor produktif menunjukkan bahwa BPR berusaha menjaga kualitas kreditnya melalui kinerja usaha debiturnya dalam memajukan usahanya.
Peran BPR tersebut, menurut Jeffrey, mengindikasikan bahwa bank yang bertebaran di daerah sangat berperan dalam pembiayaan ekonomi di daerah pedesaan yang belum tersentuh oleh bank umum yang ada.
Sektor ekonomi yang menerima pinjaman terbesar dari BPR di Bali adalah sektor perdagangan dan kelompok konsumsi lainnya, mencapai 43 persen, sektor jasa 13 persen, sektor lain-lainnya 41 persen.
Porsi pemberian pinjaman tersebut oleh usaha perbankan tentu untuk menyesuaikan usahanya dengan kondisi dan karaktgeristik ekonomi daerah Bali yang sektor ekonominya bertumpu pada sektor pariwisata.
Tingginya pertumbuhan kredit BPR di Bali mampu meningkatkan LDR dari 82,22 persen pada triwulan I menjadi 83,42 persen pada triwulan II 2010, dan kondisi itu pula mampu meningkatkan kualitas kredit.
Hal itu tercermin dari rasio jumlah pinjaman yang dikatagorikan sebagai kredit bermasalah (NPL) prosentasenya berkurang dari sekitar 6,47 persen dari kredit yang ada menjadi hanya 3,9 persen triwulan II-2010.(*)