Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 17 kelompok penerima bantuan program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) ditetapkan sebagai produsen dan penyalur pupuk organik bersubsidi oleh Pemerintah Provinsi Bali untuk 2015.
"Tahun ini, subsidi pupuk organik yang dianggarkan dari APBD Bali masih sama seperti tahun sebelumnya Rp10 miliar. Kami targetkan dapat disubsidi sebanyak 12.500 ton pupuk organik," kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana, di Denpasar, Senin.
Ia mengemukakan, ke-17 kelompok Simantri tersebut harus mampu menyediakan dan menyalurkan pupuk organik bersubsidi sebanyak 12.500 ton tersebut.
"Sebanyak 17 kelompok simantri memperoleh subsidi biaya produksi Rp800 perkilogram, dengan syarat harus bekerja sama dengan simantri-simantri yang ada di sekitarnya dalam memproduksi pupuk dan menyalurkan ke petani," ucapnya.
Sedangkan harga yang dibayarkan petani yang ditetapkan sebagai penerima pupuk organik bersubsidi hanya Rp150 perkilogram.
"Lewat kerja sama dengan simantri yang ada di sekitarnya, diharapkan kelebihan produksi pupuk simantri dapat terjual dan petani pengguna dapat memperoleh pupuk organik murah," katanya.
Wisnuardhana menambahkan, 12.500 ton pupuk organik bersubsidi tersebut ditargetkan dapat digunakan untuk luasan lahan 25 ribu hektare yang diperuntukkan bagi 778 subak atau kelompok tani.
Di sisi lain, dia mengatakan dari total 502 simantri yang sudah terbentuk dari 2009-2014, rata-rata dapat memproduksi 60 ton pupuk organik padat dan 75 ribu liter biourine dalam satu hari.
"Selama ini sebagian besar hasil pupuk tersebut dimanfaatkan oleh kelompok dan petani sekitarnya dan sebagian kecil kelebihannya bisa dijual," katanya.
Namun, tidak dipungkiri beberapa simantri ada yang kesulitan dalam memasarkan kelebihan produk pupuknya dan ada juga yang malah kekurangan produk karena tingginya permintaan.
Adapun 17 nama simantri atau kelompok yang ditetapkan menjadi produsen dan penyalur pupuk organik untuk tahun ini adalah Gapoktan Bina Karya Bakti dan Gapoktan Sari Bumi Rahayu di Kabupaten Buleleng.
Sedangkan di Kabupaten Tabanan adalah UD Saba Ramya, Somya Pertiwi, KTT Sapi Kerambitan Agro, UD Timan Agung, Ananta Winangun, UD Ciri Misi, Dwi Tunggal Jaya dan UD Setiawan.
Sementara di Kabupaten Badung ada dua kelompok simantri yakni Gapoktan Dharma Pertiwi dan UD Sumber Sari.
Di Kabupaten Klungkung ada dua kelompok simantri yakni Darma Kerti Sedana dan KTT Satwa Winangun, demikian juga di Kabupaten Gianyar ada dua kelompok yakni Kelompok Sapitik Karya Darma Bakti dan Kelompok Tani Satya Kencana. Serta hanya satu gapoktan di Kabupaten Karangasem yakni Gapoktan Sri Lumbung. (WDY)
17 "Simantri" Jadi Penyalur Pupuk Organik Bersubsidi
Senin, 27 Juli 2015 15:53 WIB