Denpasar (Antara Bali) - Stan batu akik di areal Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-37 di Taman Budaya, Denpasar, Bali ramai didatangi pengunjung dari dalam maupun luar Bali.
"Stan batu akik hampir semuanya penuh disesaki pengunjung karena masyarakat di semua daerah sedang mengalami demam batu akik," kata Made Toni, penjual batu akik di areal PKB, Rabu.
Ia menjelaskan, batu akik berbagai jenis mulai dari rambut sedana, bacan, mata kucing, giok, dan jenis lainnya paling laris dibeli masyarakat yang kebanyakan berasal dari kaum pria.
Pihaknya menjual batu akik berkisar antara Rp150.000-Rp2 juta/buah tergantung dari jenis dan kandungan batu itu sendiri.
"Batu dibedakan berdasarkan jenis dan kelangkaannya, semakin langka dan jarang, biasanya harganya lebih mahal dibandingkan dengan jenis batu yang sudah banyak beredar di pasaran," kata dia.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat, Bali mengekspor berbagai jenis perhiasan (permata) termasuk batu akik ke pasaran luar negeri senilai 4,81 juta dolar AS selama bulan Mei 2015, merosot 27,14 persen dibanding bulan sebelumnya (April) tercatat 6,61 juta dolar AS.
Perolehan tersebut meningkat 4,22 persen jika dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya (Mei 2014) tercatat 4,62 juta dolar AS. Permata dalam bentuk berbagai jenis perhiasan untuk wanita hasil sentuhan tangan-tangan terampil prajin Bali paling banyak diserap pasaran Hong Kong yakni 26,44 persen, menyusul Singapura 25,48 persen.
Selain itu juga diserap pasaran Amerika Serikat 9,43 persen, Amerika Serikat 0,27 persen, Australia 8,16 prsen, Prancis 0,26 persen, Spanyol 0,47 persen, Inggris 0,38 persen, Belanda 8,59 persen dan Thailand 11,59 persen.
Sedangkan 8,94 persen sisanya diserap oleh berbagai negara lainnya, karena permata yang dikombinasikan dengan cincin, bros dan aneka jenis perhiasan wanita lainnya sangat disenangi konsumen luar negeri. (WDY)