Denpasar (Antara Bali) - Duta seni dari Kabupaten Jembrana mengangkat tradisi "Makepung" pada Pawai Pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-39 di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi, di Denpasar, Sabtu.
"Makepung merupakan tradisi unik yang tidak dimiliki kabupaten/kota lainnya di Bali. Keberadaan tradisi ini tidak dapat dilepaskan dari kehidupan budaya agraris di Kabupaten Jembrana," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha ditemui di sela-sela pawai tersebut.
Menurut dia, tradisi Makepung dengan menggunakan sapi atau kerbau dilengkapi peralatan bajak, dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur para petani atas keberhasilan di sawah atau ladang mereka.
Selain tradisi Makepung, Kabupaten Jembrana yang memiliki kesenian unik Jegog, sekaligus mengiringi penampilan tradisi Makepung.
Terkait dengan tema PKB tahun ini yakni Ulun Danu, Melestarikan Air Sumber Kehidupan, kabupaten paling barat Pulau Bali ini membawakan karya inovatif dengan mengangkat warisan alam laut bertajuk "Segara Rupek" sebagai inti garapan.
Segara Rupek menggambarkan keberadaan hubungan Bali dan Jawa secara topografi sangat dekat, dan sudah disebut-sebut sejak masa pemerintahan Raja Udayana di Bali.
Dikisahkan dalam karya tersebut putra raja Bali tertua yakni Airlangga yang kawin ke Kediri (Jawa Timur), ketika menyeberang dari Gilimanuk ke Ketapang melewati Segara Rupek.
Adapun musik pengiring karya inovatif ini menggunakan baleganjur yang telah dikemas sesuai kebutuhan saat sekarang, khususnya bagi kalangan remaja dan anak muda.
Sebagaimana PKB tahun sebelumnya, prosesi pawai Kabupaten Jembrana PKB 2017 juga menampilkan Tari Baris Degdog khas Jembrana, uparengga, barisan gebogan khas Jembrana, dan barisan pemuda-pemudi berpakaian adat Jembrana.
Pesta Kesenian Bali ke-39 akan berlangsung dari 10 Juni - 8 Juli 2017 di Taman Budaya, Denpasar. Sedangkan pawai hari ini dilepas oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. (WDY)