Denpasar (Antara Bali) - Kalangan pengelola objek wisata bahari di Pantai Pulau Serangan, Denpasar Bali, membutuhkan bantuan modal sebesar Rp2 miliar untuk mengembangkan potensi wisata olahraga air di wilayah itu.
"Kami sudah berusaha meminjam ke beberapa bank, namun sulit didapat dan mengharapkan pemerintah dapat memberikan kemudahan dalam pencairan modal pinjaman untuk kemajuan objek wisata Serangan," ujar Wayan Darna, Marketing Manajer Serangan Dive and Water Sport, di Pantai Melasti, Serangan, Sabtu.
Ia mengakui dalam mengembangkan bisnis wisata bahari memerlukan modal cukup besar hingga lima kali lipat dibandingkan bisnis pariwisata pada umumnya karena harus didukung fasilitas khusus dan lengkap.
Darna menuturkan dalam mengembangkan wahana itu, sudah menghabiskan modal mencapai Rp3 miliar dan saat ini masih membutuhkan tambahan dana dari pinjaman modal sekitar Rp2 miliar yang sulit didapat karena terbentur berbagai aturan.
Untuk mengajukan pinjaman dana ke bank terbentur jaminan yang dimiliki pengelola Serangan Dive and Water Sport terbatas, karena murni hanya hanya mengandalkan pemasukan dana dari bisnis wisata olahraga air yang relatif baru berjalan ini.
"Saya mengharapkan bantuan pinjaman modal dari pemerintah dan memperbarui infrastruktur jalan menuju ke Pulau Serangan dan semua destinasi wisata yang ada disekitarnya agar wisatawan tertarik datang," ujarnya.
Ia mengatakan sudah melakukan upaya dengan masyarakat Desa Serangan untuk melakukan kerja sama pengembangan objek wisata air dikawasan setempat.
"Dukungan dari masyarakat Desa Serangan sudah ada, namun upaya itu masih menunggu kesepakatan berapa besaran dana yang akan ditanggulangi bersama," katanya.
Darna mengakui sudah banyak investor yang ingin masuk untuk membantu pengembangan wisata olahraga air tersebut, namun untuk saat ini pihaknya menginginkan agar masyarakat asli Desa Serangan yang sudah mengembangkan usaha itu menjadi ujung tombak.
"Banyak investor yang ingin membantu kita, namun kami dan masyarakat Serangan belum ada mengarah kesana karena tidak ingin didikte investor," ujarnya.
Hal itu, diakuinya karena masyarakat Serangan mampu untuk mengelolanya potensi wisata yang ada di daerah itu secara mandiri.
Darna yang juga sebagai ketua lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) Desa Serangan melihat potensi yang dimiliki masyarakat setenpat dalam mengembangkan wahana di objek wisata tersebut.
"Kami bersama masyarakat bahu membahu mengelola objek wisata ini secara mandiri dan berupaya secara mandiri bagaimana dengan modal kecil mampu menghasilkan uang secara maksimum," ujarnya. (WDY)
Pengelola Wisata Pulau Serangan Butuh Bantuan Modal
Sabtu, 27 Juni 2015 22:07 WIB