Jakarta (Antara Bali) - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp18 triliun
dari lelang lima seri Surat Utang Negara untuk memenuhi sebagian
pembiayaan dalam APBN, dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp40
triliun.
Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan
Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa,
menyebutkan hasil lelang yang dilakukan ini di atas target indikatif
yang ditetapkan sebelumnya Rp12 triliun.
Dari lelang tersebut, jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN12160401
mencapai Rp1,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,69921
persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 1 April 2016 ini
mencapai Rp2,65 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi ini mencapai
6,49 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,0 persen. Untuk seri FR0053, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp7,4
triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,24853 persen.
Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juli 2021 ini mencapai
Rp8,2 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi ini yang
mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 8,19 persen dan imbal
hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,5 persen. Untuk seri FR0056, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp4,9
triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,3699 persen. Penawaran
untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 September 2026 ini mencapai
Rp16,4 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi ini yang
mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 8,34 persen dan imbal
hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,58 persen. Untuk seri FR0071, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,25
triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,42989 persen.
Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Maret 2029 ini
mencapai Rp9,4 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi ini yang
mempunyai tingkat kupon 9,0 persen ini mencapai 8,4 persen dan imbal
hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,8 persen. Untuk seri FR0068, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,5
triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,53585 persen.
Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 ini
mencapai Rp3,1 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai
tingkat kupon 8,375 persen ini adalah 8,5 persen dan imbal hasil
tertinggi yang masuk 9,0 persen. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Robert Pakpahan
menyambut baik hasil lelang dari lima seri obligasi yang telah menarik
minat investor pasar finansial ini. (WDY)
Lelang SUN Serap Rp18 Triliun
Rabu, 24 Juni 2015 7:37 WIB