Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp16,6 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara dengan total penawaran masuk Rp44,3 triliun.
Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, menyatakan hasil lelang tersebut masih di bawah target indikatif yang ditetapkan Rp20 triliun.
Untuk seri SPN03200729, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,5 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 29 Juli 2020 ini mencapai Rp0,25 triliun. Imbal hasil terendah dan tertinggi yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini masing-masing mencapai 3,5 persen.
Untuk seri SPN12210429, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,12 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,54 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 29 April 2021 ini mencapai Rp0,26 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 3,54 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 4,0 persen.
Untuk seri FR0081, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,56999 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025 ini mencapai Rp17,07 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 6,5 persen ini mencapai 7,44 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,5 persen.
Untuk seri FR0082, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp5,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,08607 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 September 2030 ini mencapai Rp12,43 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,0 persen ini mencapai 8,0 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 9,0 persen.
Untuk seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,12576 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 ini mencapai Rp5,49 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,98 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 9,0 persen.
Untuk seri FR0083, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,16479 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2040 ini mencapai Rp6,22 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 8,02 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 9,5 persen.
Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,24104 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp2,65 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 7,97 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,7 persen.
Sebelumnya, pemerintah pada Senin (27/4) juga melakukan transaksi penerbitan Surat Utang Negara dengan private placement total mencapai Rp62,6 triliun dari tiga seri obligasi yaitu FR0084, FR0085 dan VR0033.
Pemerintah serap Rp16,6 triliun dari lelang surat utang negara
Selasa, 28 April 2020 18:31 WIB