Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 40 perusahaan pemula di Provinsi Bali mengikuti seleksi pengembangan bisnis yang diselenggarakan Kementerian Koperasi dan UKM di Kampus STMIK Primakara Denpasar.
Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) peran perusahaan pemula (tenant) inkubator sangat diperlukan sehingga perusahaannya maju, kata Kepala Bidang Fasilitas Investasi Aneka Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Edi Rizal di Denpasar, Senin.
MEA, kata Edi Rizal, harus diantisipasi dari sekarang karena merupakan peluang bagi Indonesia.
"Di perguruan tinggi, teori tidak perlu diragukan lagi. Praktiknya bisa dilakukan di inkubator bisnis yang ada di kampus, seperti di Kampus Primakara ini," katanya.
Pola pikir (mindset) mahasiswa, menurut dia, harus diubah, yakni dari keinginan mahasiswa lulus ingin menjadi PNS, diubah menjadi seorang pengusaha sukses.
Lewat acara di Primakara itu, kata Edi, bisa menjadi pembuka lapangan kerja untuk banyak orang.
Dalam seleksi ini, lanjut dia, para peserta diminta untuk mempresentasikan beberapa materi, seperti ide bisnis, strategi pemasaran, rencana model pengembangan bisnis, prakiraan pasar, kerja sama bisnis, analisis keuangan, dan beberapa hal lainnya yang dilakukan selama lebih kurang 15 menit.
Tidak hanya diminta presentasi, para peserta juga harus bisa menjawab pertanyaan dari tim penguji dalam seleksi.
Penilaian dalam seleksi ini didasarkan dalam beberapa hal, yakni ide bisnis, kesiapan produk, peluang pasar, tingkat teknologi yang digunakan, potensi perolehan HAKI hingga aspek sosial ekonomi yang dihasilkan dalam bisnis.
Ketua STMIK Primakara Denpasar Bali Putu Agus Swastika mengatakan bahwa pihaknya mendapat kehormatan menjadi mitra kerja sama dari Kementerian Koperasi untuk menyelenggarakan inkubasi bisnis kepada pengusaha pemula di Bali.
"Hari ini kami melakukan seleksi kepada pengusaha pemula yang mendaftar. Dari seleksi ini akan dipilih 30 pengusaha pemula untuk selanjutnya dibina selama enam bulan oleh Kementerian Koperasi dan UKM. Di tahap akhir, akan dipilih lima pengusaha untuk diberi dana pengembangan usaha dari Kementerian UKM," katanya.
Dikatakan jenis usaha yang diseleksi hari ini adalah industri kreatif, software, multimedia, e-comerce, hingga kuliner. Hal ini sesuai dengan visi dan misi Primakara untuk mewujudkan "techno preneurship" kampus, untuk menciptakan pengusaha sukses dari kampus.
Dengan adanya inkubator wirausaha di kampus itu, kata Rai Sukerta dari Dinas Koperasi Provinsi Bali, perusahaan pemula yang akan dibina diharapkan akan menjadi wirausaha yang sukses serta punya penghasilan tinggi.
"Juga akan mampu menciptakan peluang kerja di Bali. Dengan terciptanya lapangan kerja, sudah barang tentu stabilitas daerah akan terjamin dan dapat mendukung program Bali Mandara," ujarnya.
Putu Pandu, peserta seleksi yang mempunyai usaha media Tabloid Advertorial, berharap pihaknya bisa lolos seleksi tersebut.
"Saya berharap bisa lolos dalam seleksi ini dan bantuan yang diperoleh bisa untuk mengembangkan usaha," katanya. (WDY)
40 Perusahaan Pemula Ikut Seleksi Pengembangan Bisnis
Senin, 22 Juni 2015 21:28 WIB